GKMI
search

11/19/2024

Mewariskan Damai Sejahtera

Yohanes 14:27   ”Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

Seorang hamba Tuhan memberikan ilustrasi mengenai damai sejahtera dalam Kristus yakni berupa sebuah lukisan batu-batuan di pinggir pantai yang diterjang oleh ombak menderu sehingga bukan hanya menimbulkan percikan air yang tinggi namun juga suara yang bergemuruh. Di atas salah satu batu itu ada seekor burung camar yang berdiri dengan tenang dan menariknya ia berdiri hanya dengan salah satu kakinya saja. Dari gambar ini kita mengerti bahwa burung camar itu tak takut dengan gemuruh ombak yang begitu dahsyat di sekelilingnya karena ia berdiri di atas batu yang kokoh, meskipun hanya menggunakan satu kakinya.  

Ini menjadi penggambaran menarik mengenai bagaimana damai yang Kristus berikan kepada murid-Nya. Kutipan di atas adalah perkataan Tuhan Yesus kepada kedua belas murid-Nya sebelum Ia meninggalkan dunia ini untuk kembali kepada Bapa. Meskipun Kristus tidak lagi hadir secara fisik di antara para murid, namun damai sejahtera-Nya hadir dalam hidup mereka. Bahkan damai sejahtera merupakan warisan dari Yesus bagi kita, murid-murid Kristus di jaman ini.

Yesus berkata damai yang Ia berikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia. Rasul Paulus menggunakan frase damai sejahtera Allah yang ‘melampaui segala akal’ (Filipi 4:7). Apa artinya ? damai yang Kristus berikan bukan bergantung dari ketiadaan badai di sekeliling kita. Dunia mengajarkan bahwa damai sangat berkaitan dengan tidak adanya perang, sakit penyakit dan kejahatan. Namun damai sejahtera yang Kristus wariskan kepada kita bersumber dari relasi kita dengan-Nya, sang Raja Damai (Yes. 9:6).

Inilah jawaban mengapa acapkali kita sebagai murid Kristus tidak mengalami damai-Nya, malah lebih banyak diisi dengan stress, bahkan depresi. Jika mau jujur, tingkat stres yang kita alami terkait dengan keadaan kita: kesibukan, masalah keuangan, tidak cocok dengan orang lain, penderitaan karena mengikut Yesus, dll. Kita menganggap itulah ‘badai’ yang perlu kita singkirkan karena mengganggu kita. Namun Alkitab mengatakan bahwa selama di dunia kita mengalami penganiayaan, namun Yesus berkata Ia telah mengalahkan dunia (Yoh. 16:33).

Ketika kita berpijak pada Yesus, damai-Nya yang melampaui segala akal itu akan menguasai hidup kita. Meski tetap ada air mata di pipi, duka di dalam hati, penderitaan bahkan penganiayaan karena nama Yesus, namun damai-Nya tidak pernah meninggalkan hidup kita. Oleh karenanya, memiliki damai sejahtera yang bersumber dari relasi dengan Tuhan adalah hal yang tak ternilai harganya. Ini mencerminkan hati kita yang berkata, “Saya mempercayai Tuhan” di tengah segala problema hidup saat ini dan ketidakpastian di masa depan karena keyakinan bahwa Tuhan memberi kita kasih karunia untuk setiap hari yang kita jalani. Jadi, mari kita terus menikmati warisan damai sejahtera dari Yesus hari demi hari, berdiri dengan satu kaki di sekitar gemuruh ombak. Amin


Pembacaan GEMA hari ini:

Yeh. 39-40


Pokok Doa:

1. Doakan untuk persiapan perayaan dan ibadah Natal di gereja kita maupun gereja-gereja di seluruh dunia kiranya berjalan dengan baik dan Kristus ditinggikan.

Bagikan

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.