8/20/2025
Kerajaan Dunia atau Kerajaan Allah
Markus 9:33-34 “Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.”
Politik adalah berbagai kegiatan dalam suatu sistem yang melibatkan proses penentuan tujuan dan pelaksanaan tujuan tersebut, termasuk pembuatan keputusan dan kebijakan. Secara sederhana, politik adalah seni dan ilmu untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan dalam rangka mengatur kehidupan bersama. Dari definisi diatas kita tahu bahwa dalam dunia politik, kekuasaan adalah segalanya. Karena itu, tak jarang para politikus menghalalkan segala cara untuk mempertahankan dan memperbesar kekuasaannya. Dari nats yang kita baca, murid-murid Tuhan Yesus pun sempat tergiur dengan daya tarik kekuasaan. Sehingga mereka memperdebatkan siapa yang terbesar di antara mereka. Padahal, Kerajaan Allah bukan kerajaan duniawi sehingga kerajaan-Nya tidak berkaitan dengan posisi, status, dan kedudukan duniawi. Apa yang mereka inginkan adalah kerajaan dunia yang berkebalikan dari Kerajaan Allah.
Menyikapi hal itu, Tuhan Yesus dengan tegas menyatakan: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan dari semuanya.” Saat orang berlomba-lomba menjadi penguasa yang memerintah atas orang lain, Tuhan Yesus justru mengajarkan bahwa pemimpin adalah pelayan bagi semua orang. Bahkan, mereka dituntut untuk seperti anak kecil. Meskipun anak kecil adalah pribadi yang dianggap “rendah” pada masa itu, bahkan terkadang pada masa sekarang.
Kerajaan Allah berbicara tentang prinsip kebenaran dan kekudusan Allah yang dinyatakan di dunia yang penuh dosa dan kejahatan. Oleh karena itu, kerajaan-Nya pasti berkebalikan dengan kerajaan dunia. Dalam dunia kepemimpinan Kristen, kekuasaan tidak lebih dari sarana untuk mencapai tujuan yang mulia. Tujuan tersebut adalah melayani Tuhan dan sesama. Karena itu, kita tidak bisa menjadikan kekuasaan sebagai tujuan utama dengan mengorbankan segala yang lain.
Jika kita menjadi pemimpin yang mempunyai kuasa, manfaatkanlah sarana tersebut untuk mendatangkan damai dan kesejahteraan. Akan tetapi, jika sarana itu kurang atau tidak ada, tidak perlu kuawatir. Kita mempunyai sarana lain yang juga Tuhan sediakan bagi kita yaitu kasih dan kepedulian. Siapa yang terbesar tidak lagi lebih penting daripada tujuan kita untuk menjadi seperti Tuhan Yesus yang suka menolong dan berbelas kasihan. Amin.
Pembacaan GEMA hari ini:
1 Kor 12:27-13:13
Pokok Doa:
1. Doakan untuk jemaat yang sakit dan sedang menjalani pengobatan (sebutkan nama jemaat yg sakit) kiranya dalam Tuhan Yesus mereka disembuhkan dan dipulihkan.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.