GKMI
search

7/26/2024

Diwujudnyatakan dalam Perbuatan

Yakobus 2:16 - “..dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?”

Kekristenan mengajarkan bahwa keselamatan itu berdasarkan iman dan bukan perbuatan. Akan tetapi, banyak orang Kristen justru menyalahpahami hal ini sehingga tidak lagi melihat pentingnya perbuatan sebagai bukti nyata dari iman yang dimilikinya. Yang penting beriman...yang penting percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka itu cukup.

Disatu sisi memang hal tersebut tidak salah, tetapi Yakobus menunjukkan bahwa ada iman yang mati. Apakah iman yang mati itu? yaitu iman yang tidak disertai dengan perbuatan (Yak 2:17). Orang Kristen seharusnya tidak memisahkan iman dari perbuatan, melainkan justru menunjukkan imannya melalui perbuatan-perbuatannya (18). Iman yang benar mustahil tanpa disertai perbuatan yang benar. Iman tanpa perbuatan sungguh menyedihkan. Yakobus memberi contoh: Jika kita hanya beriman (mis: percaya bahwa hanya ada satu Allah saja) Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar (19), tetapi hal itu tidak banyak gunanya bukan?

Teladan iman yang sejati dapat kita jumpai melalui kehidupan bapa orang beriman, Abraham. Imannya kepada Allah ditunjukkan melalui keberaniannya mengorbankan Ishak, anaknya itu untuk membuktikan iman dan kepercayaannyya. Allah pun memperhitungkan tindakannya itu sebagai kebenaran. Seperti yang tertulis dalam Ibr 11:17 & 19, “Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal…..Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.” Disini kita melihat bahwa keberanian Abraham itu adalah bukti dari imannya.

Pesan Yakobus semakin jelas bahwa iman tanpa perbuatan adalah seperti mayat, yaitu hanya tubuh tetapi tanpa kehidupan. Iman seharusnya berpadu dengan perbuatan. Allah menghendaki iman dinyatakan dalam perbuatan-perbuatan kita. Iman dan perbuatan adalah kesatuan yang tidak terpisahkan. Melalui perbuatan, kita menunjukkan dan membuktikan iman yang sejati di dalam kehidupan kita.

Kini kita bisa mulai berpikir, bagaimana mengekspresikan secara nyata iman kita kepada Kristus? Yaitu dengan mengasihi sesama kita. Jika kita berbicara mengenai iman tetapi tidak bertindak sesuai dengan apa yang kita percayai, hal itu adalah sia-sia. Iman yang sejati bukanlah sekedar perkataan, namun harus diwujudkan ke dalam gaya hidup kita yaitu di dalam perbuatan kita, amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

2 Taw. 17-18


Pokok Doa:

1. Berdoa kiranya Tuhan memberkati setiap bagian dari pelayanan di GKMI Anugerah. Berkati para Tim Hamba Tuhan, penatua, diaken, dan para pelayan agar mereka diberikan kebijaksanaan, kasih, dan keteladanan dalam melayani jemaat. Dan Tuhan juga memberikan kekuatan bagi mereka untuk membimbing dan memberkati jemaat.

Bagikan

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.