GKMI
search

10/23/2024

Batu Peringatan

Yosua 4:5-7, "dan Yosua berkata kepada mereka: "Menyeberanglah di depan tabut TUHAN, Allahmu, ke tengah-tengah sungai Yordan, dan angkatlah masing-masing sebuah batu ke atas bahumu, menurut bilangan suku orang Israel, supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di kemudian hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi kamu? maka haruslah kamu katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya."

Jika kita membaca Alkitab, kita akan menemukan perintah-perintah Tuhan agar bangsa Israel meninggalkan jejak atau tanda yang berisi kesaksian mengenai Tuhan. Salah satunya adalah kedua belas batu peringatan akan mujizat Tuhan ketika membelah Sungai Yordan di depan Tabut Perjanjian sehingga orang Israel dapat berjalan di tanah kering. Tujuannya adalah supaya hal itu dapat diingat turun-temurun oleh keturunan orang Israel dan juga sebagai warisan yang harus disampaikan kepada mereka. Ini adalah cara Tuhan untuk membuat kisah tentang perbuatan ajaibNya terhadap orang Israel tetap diingat dan diketahui oleh keturunan-keturunan mereka hingga ribuan tahun kemudian. Selain itu, juga beberapa tempat diberi nama sesuai dengan perbuatan yang dilakukan di tempat itu sehingga ketika orang menyebut nama tempat itu, mereka pun teringat kepada perbuatan Tuhan. Ini yang menjadi salah satu alasan mengapa sejarah orang Israel masih diingat dengan jelas dan tersusun rapi. Sejarah mereka tidak hanya ditulis dalam lembaran kertas tetapi juga dalam ingatan orang-orang lewat tanda dan jejak yang ditinggalkan nenek moyang mereka.

Banyak orang berusaha meninggalkan warisan kekayaan dan ilmu pengetahuan kepada keturunannya. Memang itu baik, tetapi bukan yang terbaik. Ketika orang ditanya, "Warisan apakah yang ingin engkau berikan kepada anak cucumu?" Biasanya mereka mulai memikirkan tentang harta dan uang yang banyak supaya hidup keturunan mereka tidak sengsara dan bahagia, tetapi semua itu bisa hilang dalam sekejap jika mereka tidak dapat menjaganya. Mungkin kita akan memikirkan tentang ilmu pengetahuan, namun percuma saja jika mereka malas mengembangkan pengetahuan tersebut. Kemudian warisan apakah yang bisa kita berikan kepada mereka agar dapat menjamin kebahagiaan hidup mereka selamanya? Marilah kita memberikan jawaban bahwa teladan iman itulah yang terbaik dari semua peninggalan yang ada.

Bagi kita orang percaya, jejak atau tanda apakah yang akan kita tinggalkan kepada keturunan-keturunan kita agar mereka tetap senantiasa ingat kepada kebaikan Tuhan? Apakah dengan membuat gambar salib dan ditempelkan di rumah sehingga anak-anak tahu bahwa orang tua mereka adalah orang Kristen? Atau membeli sebuah Alkitab yang kemudian dijadikan Alkitab keramat yang diturunkan kepada keturunan supaya mereka rajin membacanya? Ternyata tidak juga. Jejak atau tanda yang kita tinggalkan tidak perlu berupa sebuah benda tetapi berupa keteladanan hidup. Teladan iman adalah warisan yang berharga kepada keturunan kita. Benda bisa punah dan menghilang kapan saja tetapi teladan iman tidak akan pernah mati. Karena itu, marilah kita mulai fokus kepada warisan ini dari sekarang dan hidup dalam kebenaran, serta melakukan pekerjaan Tuhan agar dapat menghasilkan teladan iman untuk keturunan kita, amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Yer. 42-43


Pokok Doa:

1. Doakan untuk para lansia di gereja kita, kiranya Tuhan Yesus senantiasa memberikan tubuh yang sehat, hati yang gembira, pikiran damai.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.