Pada dasarnya tidak ada orang yang ingin susah, terjepit apalagi berada dalam situasi menderita.  Namun ternyata hal-hal yang tidak terduga dan sulit yang kita alami adalah hikmat dan kasih karunia Juruselamat yang berdaulat. Mengapa? Karena disanalah Tuhan sedang bekerja untuk menggantikan kesombongan, ketakutan, dan keputusasaan kita dengan kepercayaan penuh kepada-Nya.

Ini jugalah yang terjadi dengan Bangsa Israel. Tuhan memilih untuk menanam Israel di antara Laut Merah dengan tentara Mesir yang semakin mendekat (Kel. 14). Orang-orang Israel berada dalam perjalanan singkat, pendek menuju tanah Filistin. Tetapi Allah dalam hikmat dan kasih karunia-Nya mengetahui anak-anak-Nya tidak siap untuk pertempuran yang akan mereka hadapi di sana.  Allah tahu mereka mungkin akan panik dan lari kembali ke perbudakan di Mesir. Jadi, Tuhan memimpin mereka ke tepi Laut Merah. Berlawanan dengan apa yang mungkin tampak bagi mereka dan bagi kita juga.

Allah tidak sedang menghukum atau meninggalkan umat-Nya, tetapi Ia bertindak dalam kasih karunia-Nya yang bijaksana dan penuh kasih. Dia akan menunjukkan kuasa dan kemuliaan-Nya dengan membelah air laut itu, menyediakan pembebasan bagi Israel dan kekalahan bagi Mesir. Rencana-Nya bagi umat-Nya adalah untuk mengalahkan kesombongan dan ketakutan serta menanamkan di dalam diri mereka keyakinan yang tak tergoyahkan kepada Allah Penebus mereka.

Demikian juga halnya dengan kita sekalian. Tidak ada hal sulit bagi kita anak-anak Allah, sebab segalanya berada dalam kedaulatan-Nya yang sempurna dan penuh kasih karunia. Allah terkadang membawa ke tempat-tempat yang sulit bukan untuk melakukan sesuatu kepada kita, tetapi untuk menaklukkan sesuatu yang ada di dalam dan bagi kita.  So! Hari ini, bersyukurlah jika saat-saat sulit terjadi, sebab di dalam tangan-Nya ini ada anugerah yang menyelamatkan dan memperbaharui hidup kita sekalian.