Setiap kita pasti punya cita-cita bekerja dalam bidang tertentu. Jikalau pun tidak mendapat pekerjaan sesuai keinginan kita, pastinya kita juga ingin bekerja di lingkungan yang kita idam-idamkan, bersama orang-orang yang bagi kita menyenangkan. Semua orang berharap bisa bekerja di bidang yang sesuai keinginan dengan penghasilan memadai. Namun, tidak semua orang mendapatkan keinginannya. Tak dapat dipungkiri jika kita dapat mencapai hal tersebut, rasanya hidup penuh dengan berkata dan rasa syukur.

Tapi pada kenyataannya, banyak di antara kita bekerja di bidang yang tak sesuai keinginan, dengan penghasilan jauh dari harapan. Banyak juga mungkin bahkan terpaksa bekerja serabutan: melakukan pekerjaan tak tetap, di bidang yang tak tetap, dengan penghasilan tak tetap juga. Ada pekerjaan yang mapan, ada pula pekerjaan yang tidak mapan.

Firman Tuhan hari ini bersabda, "Apa pun yang dapat dikerjakan tanganmu, kerjakanlah dengan sekuat tenaga." Pernyataan Tuhan tersebut secara spesifik dapat berbunyi "apa pun yang dapat dikerjakan tanganmu" adalah tugas atau pekerjaan yang dipercayakan kepada kita. Menariknya, mengapa Tuhan tidak berkata lugas segala pekerjaanmu, tetapi "apa pun” yang dapat dikerjakan tanganmu? Pernyataan Tuhan tersebut membuat kita merenung.

Patutkah kita berpikir bahwa hanya pekerjaan yang mapanlah yang harus dijalani dengan serius? Patutkah kita berpikir bahwa pekerjaan yang tak mapan tak harus dijalani sepenuh hati? Patutkah kita menganggap bahwa pekerjaan yang tak mapan boleh dikerjakan asal-asalan?

Tuhan bersabda, "Apa pun yang dapat dikerjakan tanganmu, kerjakanlah dengan sekuat tenaga." Tuhan menghendaki agar kita menghayati bahwa semua pekerjaan yang dipercayakan datang kepada kita merupakan cara Tuhan memelihara. Rutinitas pekerjaan yang mungkin berat, mungkin tidak sesuai keinginan kita, Tuhan mengajak kita mensyukuri dengan sebuah sudut pandang bahwa dalam pekerjaan tersebut ada pemeliharaan Tuhan. Oleh karenanya, yang harus kita jalani adalah mengupayakan terbaik dan bekerja dengan segenap hati, dengan penuh kesungguhan, dengan penuh hormat kepada Tuhan. Amin.