Berpisah dengan orang yang kita kasihi tentu menjadi sebuah momen yang tidak mudah. Ada perasaan sedih dan kehilangan oleh karena Ia tidak lagi berada bersama kita. Itulah gambaran yang dialami oleh para murid Yesus. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus 40 hari bersama dengan para murid untuk meneguhkan iman mereka serta menampakkan Diri-Nya kepada banyak orang lain. Dan kini tiba saatnya Yesus harus terangkat ke surga, kembali kepada Bapa. Boleh jadi para murid mengalami kesedihan (Yoh. 16:20), namun mereka tahu bahwa Yesus tidaklah meninggalkan mereka.

Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke surga menandakan bahwa Yesus telah menyelesaikan semua tugas yang dipercayakan Bapa kepada-Nya. Sebagaimana ayat yang kita baca, “… Yesus duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah.” Hal ini tentu bukan berarti secara harafiah Yesus duduk dan tidak melakukan apapun, apalagi mempertanyakan duduk di sebelah kanan atau kiri. Duduk di sebelah kanan Allah berarti Ia secara aktif memerintah sebagai Tuhan atas segalanya. Ia juga menjadi Juru Syafaat yang berdoa bagi kita, menolong kita dan bekerja dalam hidup kita melalui Roh Kudus-Nya. Sesungguhnya Ia tidak berhenti bekerja, sebagaimana pernah ia katakan, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” (Yoh. 5:17)

Apa yang sesungguhnya Yesus kerjakan di dalam diri para murid ? Kita tahu bahwa melalui Roh Kudus, para murid kemudian belajar melakukan apa yang Yesus sudah lakukan dan ajarkan. Sungguh hal yang luar biasa! Yesus tidak meninggalkan murid-murid-Nya, sebaliknya terus menyatakan kuasa-Nya dalam kehidupan mereka melalui pengajaran dan berbagai tanda mujizat. Bukankah Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah juga sanggup dan masih bekerja dalam hidup kita ? Oleh karenanya, mari kita belajar melakukan segala yang telah Yesus ajarkan dan lakukan dalam hidup kita. Amin.