Bacaan firman ini merupakan surat kepada jemaat di beberapa daerah Asia Kecil yang diperkirakan berasal dari kaum non-Yahudi. Mereka ada di bawah pemerintahan Romawi. Kondisi mereka sama sekali tidak menguntungkan, karena mendapatkan tekanan, permusuhan baik dari orang-orang Yahudi, maupun pemerintahan Romawi. Semuanya itu mereka alami karena iman mereka kepada Yesus Kristus.

Rasul Petrus yang menulis surat ini untuk menguatkan dan menasihatkan mereka untuk bersikap yang benar di dalam situasi demikian. Seperti misalnya bukannya menentang otoritas atau melawan pihak-pihak yang menindas, tetapi justru berbuat baik, dan tetap taat kepada pemerintah yang ada. Pada ayat 12, Petrus juga menasihatkan agar penerima surat yang hidup di antara orang yang tidak mengenal Tuhan, agar berbuat baik supaya dapat membawa orang-orang itu untuk memuliakan Allah.

Situasi jemaat itu mungkin sama dengan kita hari ini. Hidup sebagai kelompok minoritas seringkali membuat kita menemui beberapa kesulitan, bahkan perlakuan tidak adil. Maka nasihat Rasul Petrus ini sangat relevan yaitu menjadi minoritas bukan alasan bagi kita untuk memberontak, atau berdiam diri saja. Berbuat baik adalah salah satu kontribusi yang perlu kita lakukan. Tentu ini bukan untuk melindungi diri, mendapat pengakuan, melainkan sebagai jembatan yang membawa mereka yang belum mengenal Tuhan untuk dapat melihat, mengenal-Nya, dan memuliakan nama-Nya. Berita Injil memang perlu disampaikan, dan dijelaskan dalam bentuk kata-kata, namun kita juga wajib memancarkannya melalui kehidupan yang dapat dilihat dan dirasakan oleh orang lain. Mari kita melakukannya untuk menunjukkan kabar baik itu pada orang banyak! Amin.