Jika ada seseorang yang datang kepada saudara dan berkata, “Tolongin aku dong

melakukan ini nanti kalau berhasil aku berjanji akan memberikanmu sesuatu.” Singkat cerita saudara menolongnya, tapi apa yang terjadi? Ia melupakan janjinya bahkan mengucapkan terima kasih pun tidak. Apakah dia melupakan janjinya, atau hanya sekedar pura-pura karena tidak ingin menepati janjinya? Kesel bukan kita sama orang-orang seperti ini. Dia PHPin aku!

Menarik kisah Hana seorang perempuan yang dikatakan “TUHAN telah menutup kandungannya” ayat 5. Dia sangat sedih karena Penina menyakiti hatinya. Dalam kesedihannya ia menangis dengan tersedu-sedu dan berdoa kepada Tuhan. Dalam doanya, ia meminta seorang anak, dan Hana pun bernazar kepada Tuhan bahwa ketika Tuhan memberikannya seorang anak, maka ia akan memberikan anak itu kepada Tuhan seumur hidupnya. Tuhan menjawab doa Hana sehingga Hana hamil dan melahirkan seorang anak yang ia namakan Samuel sebab katanya “Aku telah memintanya dari Tuhan”. Hana menepati janjinya ketika waktunya tiba dan mempersembahkan Samuel kepada Tuhan. Hana berjanji dan ia menepati janjinya, janji Hana tidak omong kosong dan tidak memberikan harapan palsu sebab Tuhan memberikan yang terbaik kepadanya sehingga ia memberikan yang terbaik juga untuk Tuhan.

Kepada kita juga Tuhan tidak pernah mengingkari janjinya. Dia selalu memberikan yang terbaik kepada kita. Pernahkah saudara berjanji atau bernazar kepada Tuhan? Tepatilah itu! Jika pernah, sebab Tuhan memberikan yang terbaik kepada kita, masa iya kita mau menahan untuk memberikan yang terbaik juga kepada Tuhan? Sadarilah bahwa jika kita hidup diberkati Tuhan, jangan pernah kita melupakannya apalagi menganggap itu karena pencapaian kita sendiri. Tetapi, ucaplah syukur kepada Tuhan dan berikan yang terbaik juga kepadaNya. Amin.