GKMI
search

6/20/2024

Komitmen Total

Lukas 9:61-62 - 'Dan seorang lain lagi berkata: ”Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata: ”Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”'

Dua hari yang lalu kita belajar bahwa untuk mengikut Yesus kita harus memahami konsekuensi dan siap menghadapi ketidaknyamanan. Kemarin kita belajar jangan menunda panggilan Tuhan untuk mengikut Dia. Hari ini kita bertemu dengan orang ketiga yang juga menyatakan kesediaan mengikut Yesus namun minta ijin berpamitan lebih dahulu dengan keluarganya.

Kembali, Yesus bukan melarangnya untuk berpamitan dengan keluarganya namun budaya Yahudi ketika itu jika seorang hendak berpamitan atau berpisah dengan anggota keluarga (termasuk perkawinan) harus didahului dengan acara besar yang bisa berlangsung berhari-hari lamanya. Waktu bersama teman-teman, anggota keluarga mungkin saja menggoyahkan apalagi membatalkan keputusannya mengikut Yesus.

Yesus menggambarkan komitmen yang goyah seperti seorang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang. Apa maksudnya ? ketika itu, teknologi pertanian tentu belum maju seperti sekarang. Beorang yang mau membajak ladangnya, ia harus melihat ke depan, ke satu titik dan ia harus mengarahkan mata bajaknya ke arah titik tersebut. Apa yang terjadi ketika ia menengok ke belakang ? bisa dipastikan alur bajaknya akan menyimpang. Apa yang diperlukan supaya alur bajaknya lurus? ia harus tetap melihat ke depan.

Mengikut Tuhan Yesus harus dijalani dengan keputusan yang tegas dan tanpa keraguan. Jangan biarkan apapun dan siapapun (teman, pacar, orang tua, saudara) menggoyahkan komitmen kita untuk mengiring Dia. Ada hal-hal di belakang kita yang barangkali ‘nggendoli’, menginginkan kita memikirkan ulang komitmen kita mengikut Yesus. Kasih kita kepada keluarga sekalipun tidak boleh menghalangi komitmen kita kepada-Nya. Perkataan Yesus yang keras di Lukas 14:26, ”Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” Bukan mengajak kita untuk menterlantarkan apalagi memberontak terhadap keluarga kita, namun Tuhan meminta komitmen total dari diri kita, melebihi segalanya dan siapapun juga. Teruslah maju & berkomitmen mengikut Yesus. Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

1 Raj. 22


Pokok Doa:

1. Doakan untuk pilkada pada bulan November kiranya berjalan dengan aman, jujur dan berintegritas.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.