9/26/2024
Masa Depan Sungguh Ada
Amsal 23:17-18 - "...tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang."
Sebagai anak-anak Tuhan, kita seringkali juga mengalami rasa kuatir memikirkan masa depan kita. Padahal kita tahu, ada janji Tuhan kepada umat-Nya, yaitu kepastian akan masa depan yang cerah seperti disampaikan oleh nabi Yeremia: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Pernyataan ini senada dengan ayat yang tadi kita baca di awal dimana ada kata "sungguh ada" dan "tidak hilang". Kedua ayat diatas sesungguhnya adalah penegasan bahwa Tuhan memegang masa depan kita, itu adalah sesuatu yang pasti, bukan pernyataan meninabobokan atau sekedar hiburan.
Untuk menjadikan masa depan cerah sebagai milik yang pasti kita harus memperhatikan bagaimana hidup kita di masa sekarang ini, bukan terpaku atau berorientasi pada masa lalu. Jadikan masa lalu sebagai pembelajaran, bahan evaluasi, atau guru yang terbaik dan bis akita ambil hal-hal positifnya. Seperti Rasul Paulus yang berkata, "...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:13-14).
Dengan kata lain apa yang kita lakukan di masa sekarang inilah yang menentukan akan seperti apa masa depan kita nanti. Janji masa depan yang cerah adalah pasti bagi orang yang takut akan Tuhan. Hidup takut akan Tuhan menunjuk kepada rasa hormat kepada Tuhan. Wujud rasa hormat itu adalah melalui ketaatan kita melakukan firman Tuhan. "TUHAN mengetahui hari-hari orang yang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;" (Mazmur 37:18, 23).
Karena itu jangan hanya bermimpi tentang masa depan cerah, tapi kita harus percaya dan mengimani bahwa masa depan itu sungguh ada bagi orang-orang yang berharap kepada-Nya. Rasul Paulus dalam Roma 8:32 mengatakan “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” Jika Anak-Nya saja Ia tidak sayangkan dan berikan bagi kita, apalagi yang Allah mau tahankan bagi saudara dan saya, amin.
Pembacaan GEMA hari ini:
Yes. 48-50
Pokok Doa:
1. Doakan untuk penegakan hukum di Indonesia kiranya terus menjujung tinggi kebenaran bukan kepentingan, keadilan bukan tebang pilih.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.