Untuk pelayanan Tuhan, Paulus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan di mana dia berada tanpa harus kehilangan identitas dirinya sebagai pengikut Kristus. Baik itu di antara orang Yahudi, non Yahudi, orang lemah. Paulus berusaha hidup seperti mereka sambil memberitakan Injil. Dalam bacaan ini Paulus mengibaratkan dirinya sebagai seorang atlet yang sedang berlomba mengejar mahkota juara dengan mengikuti semua aturan yang ada. Meskipun proses menuju finish dipenuhi tantangan tetapi ia terus melatih dirinya dan berusaha untuk menguasai dirinya agar tidak diperbudak oleh keinginan-keinginan yang akan membuatnya gagal.

Saudara yang dikasihi Tuhan, para tokoh Alkitab pun banyak yang gagal karena diri mereka sendiri dikuasai oleh kehendak mereka, seperti Yudas yang jatuh bukan karena tawaran uang melainkan karena hatinya sendiri yang cinta akan uang. Daud yang jatuh dalam dosa perzinahan apakah karena Batsyeba? Tentu tidak! Daud jatuh dalam dosa karena hawa nafsu dari dirinya yang tidak bisa ia kuasai, sehingga kita tau dari tokoh-tokoh Alkitab ini musuh pertama yang perlu kita kalahkan adalah diri kita sendiri.

Ketika kita tahu permasalahannya mari bersama kita melatih diri kita dan menguasainya. Firman Tuhan berkata bahwa jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23)

Tuhan memberkati kita dengan firman-Nya.