Beberapa waktu yang lalu ada istilah childfree. Istilah childfree merujuk pada seseorang atau pasangan yang memutuskan untuk tidak memiliki keturunan. Istilah ini menimbulkan banyak perdebatan. Ada yang pro ada yang kontra. Yang pro mengatakan childfree dapat menjadi pilihan dalam menjalani pernikahan karena pertimbangan ekonomi, karir dan sebagainya. Sebaliknya yang kontra mengatakan ini seolah mengerdilkan arti berumah tangga. Masak menikah kok ngak mau punya anak.

Bukan hanya itu, ada beberapa orang yang beranggapan perlunya menemukan diri sendiri menjadi faktor yang menentukan apakah seseorang akan menikah atau tidak. Kalau tidak menemukan ya buat apa menikah, atau kalaupun sudah menemukan harus juga mencari pasangan yang kira-kira satu server, dsb. Berbagai contoh yang dikemukakan hendak menegaskan hari ini kita hidup ditengah dunia yang mengalami kondisi takut untuk menikah! Menikah menjadi hal yang menakutkan! Bagaimana seharusnya saudara memandang akan hal ini?

Dari pembacaan Alkitab tadi sangat jelas bahwa ketika Allah menciptakan manusia, Allah juga yang menciptakan sebuah lembaga yaitu pernikahan. Tentu saja ini tidak harus dipahami bahwa semua orang harus menikah. Ada banyak contoh-2 dalam Alkitab orang yang dipanggil hidup sendiri seperti Yesus, Paulus, dsb. Dalam penelitian psikologis atau ekonomi ternyata anak-anak yang dibesarkan ditengah keluarga yang lengkap dalam hal ini ayah dan ibu memiliki tumbuh kembang yang lebih baik dalam banyak aspek. Yang penting untuk dipahami adalah menikah adalah desain yang memang Allah siapkan bagi manusia. Dan pemahaman akan desain ini maka membawa keyakinan akan anugerah Allah juga pasti akan dilimpahkan dalam menghidupi pernikahan. Jadi masih takut untuk menikah? Kiranya hikmat dan rahmat Tuhan Yesus dilimpahkan buat saudara yang sedang menggumuli hal ini. Amin.