5/8/2025
Menyikapi Undangan
Mat 22:1-10
Menghadiri undangan seseorang bukan hanya soal hadir secara fisik. Ada penghargaan dan penghormatan yang kita tunjukkan kepada sang pengundang. Kita rela meluangkan waktu di tengah kesibukan, menempuh perjalanan jauh, bahkan membawa hadiah sebagai tanda sukacita dan perhatian kita. Sebaliknya, ketika kita menolak sebuah undangan, pasti ada alasan kuat di baliknya — entah karena kesibukan, ketidaksukaan, atau karena merasa undangan itu tidak cukup penting.
Namun, ada satu undangan yang seharusnya tidak kita abaikan, yaitu undangan dari Sang Raja Surga. Dalam perumpamaan yang diajarkan Yesus, Ia menggambarkan tentang seorang raja yang mengundang tamu-tamu istimewa untuk menghadiri pesta pernikahan anaknya. Semua sudah disiapkan dengan sempurna: hidangan terbaik, suasana penuh sukacita, dan kehormatan besar menanti para undangan. Namun anehnya, para tamu itu menolak hadir. Mereka sibuk dengan urusan pribadi — ada yang ke ladangnya, ada yang mengurus bisnisnya — bahkan ada yang sampai membunuh para utusan sang raja. Murka sang raja pun tak terhindarkan: mereka dihukum, dan undangan itu kemudian diberikan kepada orang-orang lain, siapa saja yang dijumpai di jalanan, baik yang baik maupun yang jahat.
Perumpamaan ini sesungguhnya adalah sindiran keras dari Tuhan Yesus terhadap bangsa Israel. Mereka adalah umat pilihan yang pertama kali menerima undangan keselamatan. Namun mereka menolak, bahkan membunuh nabi-nabi yang diutus Allah, dan pada akhirnya menyalibkan Yesus sendiri. Akibatnya, keselamatan itu tidak hanya diberikan kepada mereka, tetapi juga kepada seluruh dunia — kepada semua bangsa, termasuk kita.
Hingga saat ini, Sang Raja Surga terus mengulurkan undangan-Nya kepada setiap orang. Ia ingin kita menikmati kasih, anugerah, dan keselamatan yang tersedia melalui pengorbanan Kristus di kayu salib. Ini bukan sekadar undangan biasa. Ini adalah undangan menuju kehidupan kekal bersama-Nya dalam sukacita yang sempurna.
Sering kali, kita pun tergoda untuk mengabaikan undangan itu. Kita sibuk dengan urusan dunia: pekerjaan, kesenangan, ambisi pribadi. Kita menunda-nunda untuk sungguh-sungguh merespons panggilan Allah. Namun, mari kita belajar dari perumpamaan ini. Jangan menolak undangan kasih yang telah disediakan dengan begitu mahal. Mari kita singkirkan segala dalih dan alasan, dan sambut undangan Sang Raja dengan hati penuh sukacita dan kerendahan hati. Karena undangan itu bukan hanya sebuah kehormatan — ia adalah jalan menuju hidup yang sejati.
Pembacaan GEMA hari ini:
Yoh 5:24-47
Pokok Doa:
1. Doakan untuk perayaan ulang tahun 60 tahun PIPKA di Jepara kiranya dapat berjalan dengan baik dan jadi berkat
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.