GKMI
search

11/19/2024

Nantikanlah Tuhan

Mazmur 27:14, ”Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!”

Beberapa waktu lalu kita dikejutkan dengan kabar meninggalnya seorang aktris Korea berinisial SJR, usia 39 tahun di apartemennya. Yang membuat berita ini menjadi viral di media sosial ialah polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban sehingga menguat dugaan bahwa ia meninggal karena bunuh diri. Hingga saat ini polisi masih mendalami motif SJR mengakhiri hidupnya dengan cara yang sedemikian tragis. Fenomena ini tentunya membuat kita prihatin, mengapa banyak public figure Korea (karena SJR bukan kasus pertama) yang bunuh diri. Di tengah karier yang semakin menanjak, penampilannya yang tentu saja ‘good looking’ serta nama yang semakin terkenal tidak membuat mereka menikmati hidup, justru ‘bosan hidup’. Di balik senyum yang acapkali mereka tunjukkan kepada awak media, mereka mengalami krisis karena tekanan, ketidakbahagiaan di dalam hati dan kehilangan pengharapan sehingga pada saat itulah mereka memilih mengakhiri hidup. Setiap manusia di dunia ini memerlukan harapan dalam menjalani kehidupan. Ada ungkapan manusia bisa hidup berhari-hari tanpa makan dan minum, tetapi tidak bisa hidup sedetikpun tanpa harapan. Setiap kali bangun pagi hari, kita berharap hari ini akan lebih baik dari kemarin, masalah yang kita hadapi satu-persatu terselesaikan. Yang sedang sakit di tengah kelemahan tubuhnya tetap mau makan meskipun terasa hambar di mulut karena ia memiliki harapan untuk sembuh. Apa yang terjadi ketika seorang putus asa ? ia tidak akan punya kekuatan untuk bangun dari tempat tidur, ia akan mogok makan sehingga yang terjadi adalah kondisi tubuhnya semakin lemah. Melalui perikop ini pemazmur Daud mengungkapkan berbagai krisis dalam hidupnya: musuh yang mengepungnya (ay. 2-3), ditinggalkan oleh ayah dan ibu, namun ia mengenal Tuhan dan percaya akan kebaikan-Nya sehingga pengharapannya kepada Tuhan adalah yang utama. Ia percaya bahwa Tuhan mendengar doanya dan keadilan Tuhan akan meluputkannya dari tangan musuh (ay. 2-3). Di tengah krisis hidupnya, ia menguatkan, meneguhkan hatinya dan menantikan Tuhan. Saat ini mungkin anda sedang putus asa dan kehilangan pengharapan, namun jangan kehilangan pengharapan kepada Yesus meskipun di tengah kemustahilan. Kasih-Nya yang begitu besar sudah Ia buktikan ketika meregangkan tangan-Nya di kayu salib, mati gantikan anda dan saya yang tiada berpengharapan. Menantikan Tuhan memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan karena bisa saja kita harus melewati masa penantian yang panjang. Namun kita perlu menguatkan hati kepada Tuhan dan Ia akan memampukan kita melewatinya. Ia akan menggunakan masa-masa penantian itu untuk mengembangkan karakter dan ketahanan dalam diri kita. Kita akan semakin menyadari bahwa sumber pengharapan kita bukan lagi pada harta, kedudukan, pengaruh yang kita miliki ataupun orang-orang terdekat kita, namun dari Tuhan. Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Yeh. 41


Pokok Doa:

1. Doakan untuk pemerintahan yang baru dibawah pimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dapat berjalan dengan baik, jelas, serta harapan untuk meningkatan kesejahteraan rakyat terwujud.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.