GKMI
search

6/13/2024

Pembenaran Kristus dan Implikasinya

Roma 5;8 - “Tetapi Kristus mati bagi kita ketika kita masih hidup sebagai orang berdosa yang memusuhi Allah.” (TSI)

Richard Lovelace, dalam bukunya “Dynamics of Spiritual Life,” berpendapat demikian: “Hanya sebagian kecil dari orang-orang yang mengaku Kristen saat ini yang secara kokoh menerapkan karya pembenaran Kristus dalam hidup mereka.” Apa yang Richard tuliskan ini menarik. Mengapa? Karena sangat mungkin orang memiliki pemahaman yang begitu ringan bahkan terkesan menyepelekan ketika berkaitan dengan kekudusan Allah. Atau bisa jadi ketika berhubungan dengan dosa, mereka secara sadar tidak melihat adanya kebutuhan akan pembenaran, meskipun di dalam hati mereka, mereka sangat diliputi rasa bersalah dan tidak aman.

Paulus mengingatkan jemaat Roma dan juga kita hari ini bahwa kehidupan iman kita didasarkan pada apa yang Kristus lakukan yaitu Dia mati dan bangkit bagi kita manusia yang berdosa. Tidak dikatakan Kristus mati ketika engkau jadi orang baik, orang yang unggul, dsb.  Kristus mati ketika kita masih berdosa. Apa yang Kristus lakukan memberi dampak pada status, proses, maupun akhir dari kehidupan kita sebagai orang percaya.

Banyak orang tahu akan doktrin ini, tetapi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari bisa jadi berbeda. Khususnya dalam proses menjalani kehidupan di tengah-tengah dunia ini. Sebagai orang yang sudah diselamatkan kita mengalami proses apa yang disebut pengudusan. Apa yang terjadi? Persoalan yang dijumpai adalah mereka mengandalkan pengudusan mereka, bukan dari jaminan penerimaan Allah atas mereka, tetapi performa pribadi. Kita punya kecenderungan besar untuk merasa dibenarkan berdasarkan pengalaman pertobatan, ritual keagamaan, hikmat menjaga diri sedemikian rupa, dsb. Padahal kebenaran penting yang harus kita pahami dan hidupi adalah saudara diterima, dengan memandang kepada iman, dan mengklaim kebenaran Kristus sebagai satu-satunya dasar untuk penerimaan Allah atas hidup saudara. Ketika saudara memahami kebenaran ini, saudara dapat merasa damai sejahtera dalam menjalani proses pengudusan yang aktif, dalam kasih, serta penuh ucapan syukur.

Bagaimana kita mempraktekkan kebenaran ini.  Sebagai murid Kristus mari kita mengawali hari dengan merenungkan apa yang Yesus lakukan, dan itu cukup menjadi dasar kita untuk bekerja dan berkarya bagi kemuliaan-Nya, bukan pada berbagai agenda, kepentingan, bahkan performa kita untuk menunjukkan betapa signifikan hidup kita. Stop! Mari kita praktekkan.


Pembacaan GEMA hari ini:

1 Raj. 11-12


Pokok Doa:

1. Doakan kiranya tercapai sepakat perdamaian ditengah konflik di Timur Tengah.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.