Ketika kita di tengah penderitaan yang serasa tiada berujung dan tak ada jalan keluar sama sekali. Hal apa yang ada dibenak kita? Jawaban yang sering muncul adalah kepasrahan total menunggu kapan Tuhan datang dan menjemput kita. Kepasrahan total bisa jadi merupakan jalan yang baik agar dapat bertahan di dalam masa-masa sukar.

Namun, siapa yang tahu kapan Tuhan datang dan menjemput kita? Yesus sendiri ketika ditanya kapan kedatangan-Nya kembali, Ia menjawab bahwa tidak ada seorang pun yang tahu. Hanya Bapa yang tahu, dan tidak ada satu orang pun dapat memprediksi. Intinya, kedatangan Tuhan akan selalu menjadi misteri dan rahasia Allah.

Oleh karenanya, Yang Tuhan inginkan dari umat bukan berfokus waktu kedatangan, melainkan kesetiaan dalam kehidupan sehari-hari kendati dalam penderitaan. Itulah yang dimaksud Yesus sebagai berjaga-jaga setiap saat, kapan pun kedatangan Tuhan. Yaitu baik atau tidak waktunya, senang atau sedih momennya, gembira atau derita yang dialami, kapapun kedatangan Tuhan, ajakan-Nya hanya satu yaitu setia.

Dan di dalam kesetiaan itulah iman bekerja. Ketidaktahuan menunjukkan keterbatasan manusia. Namun, justru dalam ketidaktahuan kita, keterbatasan kita, Kedaulatan Allah bekerja dalam ruang misteri dan melampaui batas pengetahuan kita. Ruang inilah yang membuat kita mampu berfokus pada panggilan kita dan terus setia setiap harinya, sehingga di dalam diri kita yang terbatas tersedia ruang bagi Dia yang tidak terbatas dan segala kuasa serta misteri-Nya. Amin.