GKMI
search

9/4/2024

Selalu Bercerminlah!

Yeremia 36

Siapa di antara kita yang suka kalau diperingatkan? Tentunya, bagi setiap kita pasti merasa gelisah ketika diingatkan akan segala perbuatan kita. Mungkin kita sudah lupa sensasi diingatkan, karena kebanyakan dari antara kita adalah manusia dewasa yang memiliki peran sebaliknya yaitu mengingatkan kepada generasi sebelumnya. Karena kita memiliki pengalaman hidup yang jauh lebih banyak tentunya dari anak, ataupun cucu kita. Sebagai natur manusia diingatkan, dihardik, atau ditegur karena suatu perbuatan kita tentunya akan merasa tidak nyaman, merasa sakit atau bahkan membalasnya dengan amarah. Mengapa? Karena kita merasa bahwa hidup ini, hidupku aku yang mengaturnya aku tahu betul seperti apa hidupku, dan aku paham betul atas segala perbuatanku. Manusia pada naturnya memiliki sifat independen yang bebas terhadap bagaimana kehidupannya harus dijalani dan melawan setiap kekuatan di luar dirinya yang berusaha untuk mengatur hidupnya.

Terlebih kalau posisi kita memiliki kuasa, seperti yang sekarang kita baca yaitu Raja Yoyakim. Saya jelaskan sedikit, hubungan relasi antara Raja dan Nabi yang diutus Allah yaitu Raja memiliki peran untuk mengatur bangsa dan rakyat dengan sebuah penilaian, pengawasan, dan bimbingan dari Nabi. Sehingga pemerintahan yang terjadi adalah pemerintahan Raja yang benar-benar diurapi oleh Tuhan.

Dalam relasi Raja dan Nabi tersebut ada yang baik, namun ada juga yang bersih tegang karena apabila perilaku, keputusan, dan kehidupan Raja sudah jauh dari hukum Tuhan maka tugas Nabi adalah memperingatkannya. Singkat cerita dalam konteks yang kita baca ini Raja Yoyakim menolak atas apa yang difirmankan Tuhan sebagai sebuah peringatan akan keputusan dan perilaku dia. Peringatannya berisi bahwa Raja Babel pasti akan datang dan memusnahkan negeri ini, dst. Intinya, peringatan bahwa ancaman akan datang. Peringatan itu selayaknya ditanggapi dengan bijak untuk lebih mawas diri dan meminta petunjuk Tuhan.

Dari Yoyakim kita dapat belajar bahwa sesungguhnya semua kuasa itu adalah alat dan rahmat Tuhan bagi kita untuk dipakai mendatangkan damai sejahtera bagi sesama. Serta kita juga diingatkan bahwa Firman Tuhan tidak hanya bicara soal kabar baik yang ingin selalu menyenangkan telinga kita. Tidak, Firman Tuhan memiliki essensi sifat yang utama yaitu Cermin, seperti sebuah Cermin yang sering kita pakai, Firman Tuhan menjadi pengingat kita akan seluruh aspek kehidupan kita. Sehingga ketika membaca, merenungkan, dan mendengarkan Firman Tuhan bisa jadi di antar kita mungkin merasa mengena sekali karena memang kita sedang bercermin atas Firman tersebut. Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Pengkhotbah 7-9


Pokok Doa:

1. Doakan bagi PGMW 1 yang sedang persiapan menyusun program pelayanan kiranya Tuhan Yesus berikan hikmat.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.