GKMI
search

5/31/2024

Turunnya Roh Kudus

Kis 2:4-5 - “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.”

Amanat Agung sesungguhnya tidak pernah diubah atau diralat oleh Tuhan Yesus. Jadi, sekali pun kita memiliki tugas yang berat di "Yerusalem" kita, kita tidak boleh merasa bahwa pelayanan kita di "Yerusalem" ini paling penting dari yang lain. Dalam Kisah Para Rasul 2, janji Tuhan Yesus digenapi dengan turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta.

Sebagai akibat turunnya Roh Kudus, para murid Yesus mulai bersaksi dengan sangat berani. Petrus berkhotbah tentang Injil Kristus dengan didampingi kesebelas rasul (Kis. 1:14-40). Petrus yang tadinya pengecut dan pernah menyangkal Tuhan Yesus kini menjadi pribadi yang berbeda karena Roh Kudus. Sebagai akibat dari khotbah yang diurapi Roh Kudus, penginjilan yang dilakukan oleh para rasul pada hari itu menghasilkan kira-kira tiga ribu petobat baru (Kis. 2:41). Dasar kehidupan jemaat (baca: gereja) mulai diletakkan dengan koinonia (persekutuan), diakonia (pelayanan kasih), dan marturia (kesaksian penginjilan).

Dalam konteks ini, trilogi gereja itu tidak akan berjalan seimbang jika tidak dilandasi dengan metanoia (pertobatan). Pertobatanlah yang mengubah hati dan pikiran seseorang. Pertobatan membuat seseorang menempatkan Tuhan sebagai prioritas dalam pelayanannya. Pertobatan pula yang akan menyingkirkan konflik kepentingan dalam pelayanan sehingga dalam menerapkan trilogi tiang gereja itu, kita tidak menekankan satu hal saja, misalnya koinonia (persekutuan) dengan segala kebutuhan dan penempatan anggaran yang mengamankan keadaan dan kenyamanan kehidupan kita. Pertobatan akan memberikan perspektif ilahi dalam memandang dunia ini dan pelayanan di luar tembok gereja kita. Karena itu pula, jemaat terus bertambah karena tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan (Kis. 2:47).

Tidak dikatakan bahwa Tuhan memberikan bangunan megah dan besar sebagai gedung gereja walaupun itu tidak salah dan mungkin diperlukan. Dikatakan bahwa jiwa-jiwalah yang diselamatkan di mana investasi harta kita diperuntukkan bagi ⁠ harta surgawi ⁠ yang membawa kekekalan dan ngengat tidak memakannya. Pertambahan jumlah jemaat ini juga dikarenakan penambahan yang Tuhan lakukan. Para murid tidak memegahkan diri dengan mengatakan bahwa itu hasil pelayanan mereka. Tuhanlah yang bekerja melalui mereka, bukan mereka yang bekerja keras bagi Tuhan. Semua hanya anugerah-Nya, amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

2 Sam. 17


Pokok Doa:

1. Doakan untuk transisi pemerintahan kiranya berjalan dengan baik.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.