9/21/2023
Allah Kalah Perang?
1 Samuel 4:17 - Jawab pembawa kabar itu: “Orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin kekalahan yang besar telah diderita oleh rakyat; lagipula kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, telah tewas, dan tabut Allah sudah dirampas.”
Kita tentu mengenal lagu jadul, “Allah mana s’perti Allahku ? Tidak ada! Tuhan mana s’perti Tuhanku ? Tidak ada! Dia benteng perisai, menara pembebasan bagi semua yang percaya pada-Nya.” Ya, kita mengakui bahwa tidak ada Allah yang hebat dan dahsyat seperti Allah kita di dalam Yesus Kristus. Di dalam Perjanjian Lama, sejak umat Israel keluar dari Mesir sampai masuk tanah Kanaan, setiap kemenangan yang diraih oleh bangsa Israel dalam pertempuran bukan dikarenakan mereka memiliki keahlian perang yang mumpuni, namun karena Allah yang berjalan di depan bangsa Israel dan memberikan kemenangan kepada mereka. Ulangan 20:4 berkata, “… sebab Tuhan Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu.” Dengan kata lain, sebelum pertempuran itu berlangsung sudah bisa ditebak siapa pemenangnya: umat Israel. Mengapa ? karena memang Tuhan menghendaki demikian.
Namun mengapa dalam 1 Samuel 4 bangsa Israel kalah menghadapi Filistin ? bahkan kedua anak imam Eli bernama Hofni dan Pinehas tewas dalam pertempuran. Tabut Allah pun dirampas. Apa penyebab terjadinya kekalahan yang sedemikian besar di pihak umat Israel ? Apakah Allah kalah dalam menyusun strategi perang ? Bukan! Jawabannya ialah karena hidup mereka yang sudah tidak lagi mengandalkan Tuhan dan hati mereka yang menjauh dari Tuhan. Imam Eli yang menjadi pemimpin pada jaman hakim-hakim tidak berani menegur dosa kedua anaknya, Hofni dan Pinehas yang terang-terangan mempermainkan jabatan imam (1 Samuel 2). Mereka memperlakukan tabut perjanjian Allah sebagai ‘jimat’ untuk mendapatkan keuntungan namun tidak mau menyunat hati dan hidup dalam pertobatan. Hanya Samuel muda yang hidup benar di hadapan Tuhan hingga akhirnya ia yang dipilih oleh Tuhan untuk menjadi hakim atas Israel menggantikan imam Eli. Namun selebihnya hidup umat Israel jahat di mata Tuhan.
Seringkali kekalahan dalam hidup kita bukan dikarenakan Allah tidak berkuasa membawa kita mengalami kemenangan pertempuran namun karena hati kita dipenuhi oleh berhala yang menjauhkan hati kita dari Tuhan seperti yang dialami bangsa Israel pada waktu itu. Oleh karenanya, mari kita mengintrospeksi diri, mengakuinya di hadapan Tuhan dan mohon pertolongan-Nya untuk menyanggupkan kita menang melawan dosa, ego dan berhala yang menguasai diri kita. Amin.
Pembacaan GEMA hari ini:
Galatia 6:1
Pokok Doa:
1. Doakan untuk tahapan PEMILU 2024 yang sedang berlangsung kiranya Tuhan Yesus menolong KPU sebagai penyelenggara dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.