GKMI
search

10/27/2022

Ambisi Kristen

2 Korintus 5:9-10 ”Sebab itu juga kami berusaha, baik kamu diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya. Sebab kita semua semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.”

Kata ambisi bagi banyak orang dianggap sebagai sifat yang negatif dan tidak seharusnya dimiliki oleh siapapun. Seseorang dicap sebagai ambisius ketika ia ingin meraih sesuatu dengan segala cara, bahkan kalau perlu menyingkirkan orang-orang di sekitar yang menghalangi langkahnya dan ia tidak akan berhenti sampai tujuannya tercapai. Itulah sebabnya orang ambisius cenderung dijauhi atau justru didekati oleh orang yang sama-sama memiliki ambisi. Benarkah memiliki ambisi adalah hal yang negatif ? Bolehkah menjadi orang Kristen yang ambisius ?

Ambisi pada dasarnya dimaknai dengan berjuang keras untuk meraih sesuatu. Dan memang dalam realita kehidupan untuk meraih sesuatu kita perlu memperjuangkannya; tidak bisa hanya dengan bermalas-malasan karena itu sama saja dengan mimpi di siang bolong. Seorang yang mendambakan bentuk tubuh yang ideal perlu mengatur pola makannya setiap hari. Ketika ingin menjadi juara dalam kompetisi tertentu, kita perlu berlatih berjam-jam untuk mengasah kemampuan berpikir atau motorik kita. Sama juga dalam berbagai hal lainnya.

Sebenarnya, rasul Paulus adalah salah satu tokoh dalam Alkitab yang ambisius. Hal ini ia ungkapkan dalam suratnya kepada jemaat di Korintus yang menjadi pembacaan kita hari ini. Apa ambisinya ? menjadi pribadi yang berkenan kepada Tuhan. Dalam Alkitab versi NASB (New American Standard Bible), ia berkata, “Therefore we also have as our ambition, whether at home or absent, to be pleasing to Him.” Ambisinya untuk Tuhan begitu menggebu oleh karena ia tahu suatu saat nanti setiap manusia akan menerima upah dari Tuhan. Inilah yang membedakan ambisi Kristen dengan ambisi dunia pada umumnya. Ambisi dunia biasanya didorong oleh keinginan yang kuat untuk memenuhi kepentingan dan kepuasan diri pribadi, bukan fokus kepada Tuhan apalagi memuliakan-Nya. Ketika kepentingan dan kepuasan pribadi menjadi tujuan utama inilah yang menurut kitab Yakobus akan menimbulkan kekacauan dan segala macam perbuatan jahat (Yak. 3:16). Dan Inilah yang seringkali menjadikan ambisi sebagai hal yang negatif.

Tidak demikian dengan ambisi Kristen. Sebagai pengikut Kristus, kita perlu meneladani ambisi rasul Paulus. Kita sadar bahwa suatu saat nanti kita akan menghadap tahta pengadilan Kristus untuk mempertanggungjawabkan hidup kita. Oleh karenanya selama masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini, mari arahkan hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan. Untuk mengerti kehendak Tuhan, tentu tidak cukup dengan mendengarkan Firman Tuhan seminggu sekali dalam ibadah minggu. Kita perlu terus berkomitmen untuk mempelajari Firman Tuhan melalui saat teduh pribadi, mendengarkan khotbah melalui berbagai kanal youtube yang tersedia, dan juga terlibat aktif dalam connect GKMI Anugerah di wilayah masing-masing. Sebagai bagian dari komunitas Mennonite kita memiliki komitmen kemuridan yang berbunyi tak seorangpun dapat sungguh-sungguh mengenal Kristus kecuali ia yang mengikuti-Nya setiap hari dalam kehidupan. Memiliki ambisi Kristen ? Mengapa Tidak ? Jadilah orang Kristen yang berambisi untuk hidup berkenan kepada Tuhan. Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Yer. 51


Pokok Doa:

1. Berdoa untuk proses penetapan majelis yg terpilih periode 2023-2025 kiranya dalam pergumulan memutuskan, Tuhan Yesus yg meneguhkan panggilan mereka.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.