8/18/2022
Apa yang Paling Kita Banggakan?
Yeremia 9: 23
Mari ambil waktu sejenak untuk menjawab pertanyaan ini: "Apa yang paling kita banggakan dalam hidup ini?"
Tentu kita memiliki jawaban beragam. Ada yang menjawab: anakku, keluargaku, pekerjaanku, pelayananku....bahkan Tuhanku. Atau bisa saja kita mengatakan bahwa hal tersebut tergantung pada konteks apa pertanyaan itu diletakkan.
Bangga dan kebanggaan itu tidak salah. Kebanggaan itu berbeda dengan pamer atau sombong. Kebanggaan itu wajar, karena itu berkaitan dengan kesehatan mental dan rohani yang harus ada disetiap orang. Bahkan itu merupakan ekspresi yang tepat dalam pengucapan syukur. Bayangkan jika orang tidak ada satupun dalam hidupnya yang di syukuri dan dibanggakan, maka hidupnya akan penuh dengan keluhan. Sekilas nampaknya rendah hati karena tidak mau membanggakan apapun, tetapi sesungguhnya (bisa jadi) ia adalah orang yang mengalami gangguan karena apa yang dilihatnya hanyalah hal yang negatif dan selalu negatif.
Jadi bangga dan kebanggaan yang kita miliki atau kita capai itu perlu.. sejauh ia tidak berubah menjadi kesombongan.
Ada satu pribadi yang menarik berkait dengan topik kita soal kebanggaan, yakni nabi Yeremia. Yeremia bahkan mengangkat level kebanggaan ini sampai kepada kebahagiaan atau kepenuhan hidup. Tentulah Yeremia tidak hendak mengatakan bahwa senang, puas, bangga terhadap sesuatu yang kita miliki itu salah; tetapi Yeremia mengajak kepada kita untuk naik ke level yang lebih tinggi yakni level bahagia. Nah, dilevel ini kita tidak berfokus kepada apa yang kita miliki (yang bisa membuat kita senang, puas dan bangga), tetapi memasuki level yang lebih tinggi yakni dimiliki (oleh TUHAN). Ini bukan karena olah kata-kata atau pikiran Yeremia sendiri, melainkan dari TUHAN.
Ya...TUHAN lah yang mengatakannya kepada Yeremia untuk disampaikan kepada bangsa Israel di pembuangan. Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." (Yer 9:23-24).
Itulah kebanggaan kita yaitu kita berbangga karena Tuhan dan karya yang Ia kerjakan dalam hidup kita. Hal ini sangat sejalan dengan apa yang dikatakan oleh pemazmur : "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3), amin.
Pembacaan GEMA hari ini:
Est 4-7
Pokok Doa:
1. Berdoa utk Kel. Ibu Tin Ongkowi Djojo (Ibu Christine) bersama suami, anak dan cucunya, bersyukur utk pemeliharaan Tuhan Yesus, diberikan kesehatan, diberkati pelayanan dan semua keluarganya.
2. Doakan bagi penyelenggaraan MPL III Sinode GKMI di Semarang bulan depan kiranya menghasilkan keputusan2 strategis bagi gerak dan dampak GGKMI.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.