GKMI
search

6/18/2025

Aturan Sabat

Markus 3:1-2 - "Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.”

Sikap Yesus dan murid-murid-Nya yang kontroversial membuat para pemimpin agama mencari-cari titik lemah Yesus yang memungkinkan mereka menggugat Dia atas pelanggaran yang Dia lakukan. Ketika ada orang yang tangannya lumpuh sebelah di rumah ibadat, bukan belas kasihan yang ada dalam benak orang-orang Farisi. Mereka malah mengamat-amati Yesus, untuk melihat apakah Yesus akan melanggar Sabat dengan menyembuhkan orang itu.

Mengapa orang dilarang menyembuhkan pada hari Sabat? Aturan yang dibuat oleh para pemimpin agama menyebutkan bahwa menyembuhkan termasuk dalam kategori bekerja, sementara bekerja dilarang pada hari Sabat. Penyembuhan hanya boleh dilakukan jika orang sedang sekarat. Maka menurut orang Farisi, orang yang tangannya lumpuh sebelah tidak perlu disembuhkan pada hari Sabat. Toh dia sudah hidup bertahun-tahun lamanya di dalam kelumpuhan itu. Namun Yesus membukakan bahwa tradisi legalistik telah menghancurkan pikiran dan rasa kemanusiaan mereka.

Bagaimana mungkin orang tega membiarkan orang lain tetap sakit, padahal di situ ada Orang yang dapat menyembuhkan? Dan sikap tega itu dipelihara hanya karena lebih mengutamakan tradisi! Tentu saja sikap ini mengundang amarah Yesus. Orang-orang Farisi itu begitu degil. Malah kemudian mereka berkoalisi dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Yesus! Padahal orang Herodian adalah musuh orang Farisi. Tentu koalisi ini tidak akan lahir bila tujuannya adalah untuk menolong orang. Namun untuk membunuh Yesus, orang Farisi rela berkompromi.

Di sini kita melihat bahwa penekanan yang berlebihan pada hukum dan tradisi bisa menghancurkan kasih dan kepedulian pada sesama. Prioritas pada pelaksanaan hukum secara kaku dapat menggerus kasih dan peri kemanusiaan. Tuhan Yesus sering memberikan pengertian yang benar tenang Sabat, yaitu Sabat diberikan untuk manusia, bukan manusia untuk Sabat. Manusia memerlukan hari di mana dia beristirahat dari pekerjaannya dan datang menyembah Allah. Sabat diberikan agar manusia belajar menghormati Allah dan belajar menyadari bahwa dia tidak bergantung pada pekerjaannya, melainkan kepada Allah. Manusia perlu menyembah Allah. Karena manusia lebih penting dari Sabat, maka Tuhan menetapkan peraturan mengenai Sabat agar manusia dapat menjadi manusia yang utuh yang menyembah Allahnya dengan benar dan sepenuh hati.

Mari kita lihat ulang berbagai peraturan, termasuk yang ada dalam gereja atau komunitas kita, adakah semua itu membuat orang merasa dikasihi dan dipedulikan atau justru membuat orang merasa takut untuk masuk ke dalamnya? Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Kis 12:24-13:15


Pokok Doa:

1. Doakan untuk pelayanan Anugerah4Balikpapan khususnya pengurusan ijin proses pembangunan kiranya Tuhan Yesus tolong dapat terselesaikan dengan baik.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.