“Pada hari kemah suci didirikan, awan menutupi kemah suci” (Bil. 9:15). Ini bukan sekadar awan biasa di langit. Ini adalah awan yang paling menakjubkan dan penting sepanjang masa. Itu adalah awan kehadiran Allah yang melayang seperti penutup di atas Kemah Suci. Awan ini adalah tanda yang terlihat bahwa Tuhan Allah Yang Mahakuasa, Pencipta dan Penguasa segala sesuatu, telah menaruh kasih-Nya pada bangsa ini dan telah memilih untuk tinggal bersama mereka.

Kebenaran ini begitu indah dan mengagumkan, sebab Allah telah memilih mereka sebagai milik-Nya. Dia telah membuat janji perjanjian dengan mereka. Dia telah memberkati mereka dengan hukum-Nya. Dia telah merancang sistem persembahan agar dosa-dosa mereka dapat diampuni, sehingga mereka dibersihkan dan dipulihkan. Kemudian Tuhan segala tuan menunjukkan bahwa Dia tidak akan menjadi raja yang jauh, tanpa ikatan dengan umat-Nya. Tidak! Dia memilih mereka agar dapat tinggal bersama mereka. Kemuliaan kehadiran-Nya tampak oleh awan yang melayang di atas Kemah Suci, sebagai pengingat konstan akan kasih karunia dan kehadiran-Nya.

Namun, penting untuk disadari awan di atas Kemah Suci bukan hanya awan kehadiran; itu juga awan bimbingan. Allah yang tinggal bersama umat-Nya adalah pemandu tertinggi umat-Nya. Awan kehadiran Allah tidak statis. Ia bergerak, dan ketika ia bergerak, umat Allah dipanggil untuk mengikuti dan bergerak bersamanya. Umat harus membongkar Kemah Suci dan tempat tinggal mereka, mengemas barang-barang mereka, lalu sukarela bergerak bersama-Nya. Ketika awan itu tetap di tempat, mereka harus tinggal di sana. Anak-anak Israel dipanggil tidak hanya untuk merayakan kehadiran Tuhan tetapi juga untuk tunduk pada bimbingan-Nya. Gerakan awan mewakili perintah Tuhan bagi anak-anak Israel, untuk mengenali, merayakan kehadiran Tuhan dengan mengikuti perintah-Nya.

Demikian pula dengan kita. Kita butuh senantiasa kasih karunia kasih yaitu kehadiran Allah dan menerima tuntutan-Nya atas hidup kita dalam segala hal dan setiap saat. Oleh karena itu, kita bersyukur atas kasih karunia Yesus, yang memberdayakan hati kita yang seringkali enggan untuk mengikuti-Nya, menginginkan dan melakukan apa yang diperintahkan-Nya. Cara hidup dalam terang kasih karunia kehadiran Tuhan adalah dengan terus-menerus dengan rela dan sukacita menaati perintah-Nya. Amin.