8/14/2025
Bahaya Mengeluh!
Bilangan 11–13
Mengeluh itu berbahaya karena dengan mengeluh sebenarnya kita telah meragukan kebaikan dan kesetiaan Tuhan. Lihatlah! setiap orang tua yang setiap pagi bangun dengan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya kebutuhan rohani, emosional, dan fisik mereka. Orangtua melakukan hal-hal secara aktif setiap hari karena mereka mencintai anak-anaknya. Mereka tahu apa yang anaknya butuhkan, dan berusaha mencukupkan apa yang diperlukan. Meskipun kadang tidak sempurna, tetapi niat orang tua baik dan penuh kasih. Namun betapa menyedihkan ketika anak-anak mereka tidak selalu menghargai. Anak-anak tidak bersyukur atas perhatian dan kerja keras orang tua mereka. Boom! Ini sangat menyedihkan! Mengeluh adalah bahasa dari manusia yang sudah jatuh dalam dosa.
Cerita yang tercatat dalam Bilangan 11 juga sangat mencolok, menyedihkan, menegur, sekaligus mencerahkan. Dalam perjalanan panjang, bangsa Israel melintasi tanah gurun menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka. Gaya hidup nomaden. Oleh karena itu, mereka tidak bisa menanam benih, menanam tanaman, atau memanen makanan untuk dimakan. Jadi, Allah, dalam penyediaan yang paling menakjubkan dalam Alkitab memberikan bahan makanan muncul setiap pagi seperti embun di tanah. Ini adalah demonstrasi visual komitmen Allah untuk menyediakan bagi umat-Nya apa yang mereka perlukan yaitu makanan.
Manna itu bergizi, tetapi inilah respons anak-anak Allah yang terkasih terhadap penyediaan yang luar biasa ini. Mereka komplain tidak ada daging mentimun, melon, bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay, dan tidak ada apa-apa selain manna ini untuk dilihat’ ” (Bil. 11:4–6).
Perhatikan apa yang terjadi di sini. Orang-orang Israel yang mengeluh karena melihat kembali ke Mesir dan tidak mengingatnya sebagai tempat perbudakan dan penderitaan yang mengerikan. Pikiran mereka Mesir itu terlihat lebih seperti toko serba ada yang lengkap!
Bagaimana dengan Anda? Membiarkan hati Anda mengeluh dan mulut menggerutu selalu berbahaya secara rohani. Hati yang sama yang menyebabkan orang menolak manna di padang gurun juga menyebabkan orang ribuan tahun kemudian menolak penyediaan manna yang sejati yaitu Yesus. Kiranya Allah menganugerahi kita hati yang selalu bersyukur, karena manna sejati sudah kita kecap dan terima. Amin.
Pembacaan GEMA hari ini:
1 Kor 9:20-10:14
Pokok Doa:
1. Doakan untuk bangsa dan negara ditengah berbagi persoalan kiranya dapat teratasi dan tertangani dgn baik.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.