4/27/2024
Bahaya Tersembunyi
1 Petrus 5:8-9 - “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”
Menyukai binatang jinak adalah hal yang wajar seperti anjing dan kucing. Karena rupanya yang imut dan jinak, hewan-hewan ini pun sering dijadikan hewan peliharaan. Bahkan anjing sering dianggap sebagai sahabat terbaik manusia. Namun hal ini berbeda bagi seorang remaja putri dari Kanada yang bernama Lauren Fagen. Kecintaannya terhadap dunia satwa mendorongnya untuk menjadi seorang relawan di Pusat Rehabilitasi Satwa Moholoholo di Afrika Selatan.
Suatu kali, Ia mendekati salah satu singa yang ada di pusat rehabilitasi hewan tersebut. Ia berusaha menunjukkan kepeduliaannya terhadap singa tersebut, ia mendekat dan hendak mencium singa yang ia anggap sudah jinak. Namun naas bagi Lauren, singa tersebut nampaknya merasa bahwa Lauren sedang mengganggu kenyamanannya. Tanpa belas kasihan, binatang yang buas itu langsung menerkam lutut Lauren, menariknya menuju kandang dan menggerogotinya bersama singa yang lainnya. Dalam keadaan tak berdaya, Lauren hanya bisa berteriak, menangis dan minta tolong. Beruntung baginya, salah seorang perawat hewan, Natalie Benneth, datang menyelamatkannya. Ia mengalihkan perhatian singa itu dengan sapu, karena merasa takut, singa tersebut melepaskan Lauren dari cengkeramannya. Natalie segera menarik Lauren keluar dari kandang singa tersebut, sehingga nyawa Lauren pun dapat diselamatkan. Lauren mengalami pendarahan yang hebat, lutut dan pahanya sobek akibat gigitan singa. Lauren mengaku sebelum singa tersebut menyerangnya, singa itu tampak sangat jinak, sehingga ia berani mendekatinya. Namun binatang buas tetaplah binatang buas, sejinak apa pun, singa tetaplah binatang buas.
Cerita di atas mengingatkan kita kepada kehidupan orang percaya yang masih menikmati hidup dalam dosa. Dosa awalnya tampak begitu menarik dan menggoda, namun justru membawa kita kepada maut, yakni kematian kekal. Di dalam Alkitab, Iblis digambarkan seperti singa yang mengaum-ngaum mencari mangsanya. Siapakah mangsa Iblis? Tentu yang menjadi mangsanya ialah kita, orang-orang percaya. Iblis selalu berusaha untuk membujuk, menipu, dan merayu sehingga kita menjadi tawanannya dan kemudian jatuh dalam perbuatan dosa. Kepada jemaat di Asia Kecil, Petrus menasihati agar mereka sadar dan terus berjaga-jaga untuk melawan Iblis dengan teguh.
Sebagai orang percaya seharusnya kita tidak lagi hidup dalam dosa, karena kita telah diselamatkan melalui pengorbanan Yesus. Tempat kita bukanlah bersama Iblis di Neraka, melainkan kehidupan kekal di Sorga bersama Yesus. Oleh sebab itu, jauhilah perbuatan dosa, hiduplah dalam terang kebenaran firmanNya sehingga Anda tidak menjadi tawanan Iblis, Amin.
Pembacaan GEMA hari ini:
Hak. 7
Pokok Doa:
1. Berdoa bagi HUT Pipka ke 59 kiranya meneguhkan panggilan untuk terus memberitakan Injil dan mengerjakan pelayanan kasih.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.