GKMI
search

4/23/2024

Bentukan Tuhan

1 Samuel 17:34-36 “Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau.”

Ketika Daud menawarkan diri untuk maju berperang melawan Goliat, Raja Saul dan bangsa Israel meragukan kemampuan Daud. Saul berkata bahwa Daud masih terlalu muda dan tidak memiliki pengalaman berperang karena hanya seorang gembala, serta perawakannya tidak sebanding dengan Goliat yang raksasa itu. Goliat muncul, lengkap dengan perlengkapan perang, sememntara Daud hanya memiliki pengumban di tangan. Penampilan Daud tidak meyakinkan, namun demikian ia memenangkan pertempuran itu. Daud menjadi terkenal meskipun sebelumnya tidak banyak orang yang mengenalnya.

Keseharian Daud hanya dihabiskan seorang diri di padang, menggembalakan dombanya sambil bermain kecapi, bersekutu, dan memuji Tuhan.

Terkadang juga muncul beruang ataupun singa yang mengintai dombanya. Ia tidak bisa meminta pertolongan orang lain di padang karena tidak banyak waktu, yang ada di hadapannya hanya dua pilihan, yaitu domba yang hilang atau melawan binatang buas tersebut. Pengalaman di padang inilah yang menghantarnya meraih kemenangan melawan Goliat. Kemenangan ini membuat bangsa Israel mulai melihat kapasitas, kehebatan, dan keperkasaan Daud di balik penampilan luarnya yang tidak meyakinkan. Tidak ada orang yang tahu kehebatan Daud di padang, sampai ia memunculkannya di Lembah Tarbantin melawan Goliat. Dengan kata lain, manusia yang sesungguhnya bukanlah apa yang tampak, tetapi apa yang ada di dalam diri kita. Sosok manusia rohani yang ada di dalam diri kita, jauh lebih penting dari pada “jubah rohani” yang kita pakaikan pada manusia jasmani. Keberadaan kita seorang diri bersekutu dengan Tuhan di padang gembala, jauh lebih membentuk siapa diri kita sebenarnya.

Adakah saat ini kita sedang bergumul dengan situasi ataupun persoalan yang membuat iman kita menjadi lemah? Apakah kita sedang mencoba untuk tetap berdiri tegak sekalipun kekuatan kita hampir tidak ada? Belajarlah dari Daud untuk berani mengambil langkah iman dan memercayai Tuhan dalam menghadapi persoalan yang ada. Karena inilah fondasi dasar yang harus kita letakkan, ketika kita ingin membangun manusia yang sesungguhnya di dalam diri kita. Tidak ada kehebatan yang kita dapat tampilkan tanpa kepercayaan kita akan melihat kemuliaan Tuhan. Dengan demikian, belajarlah memercayai Tuhan karena persoalan-persoalan hidup hanyalah sebuah batu pahat  yang dibentuk oleh  tangan Tuhan, untuk membentuk manusia Rohani kita sehingga semakin  kuat, serta memancarkan kemuliaan Tuhan, amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Hak. 2-3


Pokok Doa:

1. Berdoa bagi konflik Timur Tengah antara Israel dan Iran kiranya dapat diselesaikan dengan damai bukan dengan senjata.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.