GKMI
search

5/30/2023

Berkat Tersembunyi

Yakobus 1:2-4 “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.”

Surat Yakobus adalah kitab PB yang paling aplikatif untuk kehidupan sehari-hari. Surat ini merupakan buku manual bagi kehidupan kekristenan. Biasanya jikalau kita menulis surat, kita akan memulainya dengan sedikit kata pembukaan yang akan membawa penerima surat untuk memahami topik yang akan dibahas. Tetapi berbeda dengan Yakobus, ia langsung menyampaikan pesannya yang mengglegar. Coba kita perhatikan pasal 1 ayat 2, “Saudara-saudara, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan.”

Bagaimana kita bisa dengan mudah meng’amin’kan kata-kata itu? Bagaimana bisa? Jujur, tidak ada alasan yang dapat membuat kita happy dengan pencobaan. Malah kita berkata: “Kamu tidak tahu situasi ku… enak saja disuruh berbahagia“. Apakah Yakobus salah dalam pemahaman teologisnya? Tentu tidak! Jawabnya adalah pada ayat 3, “sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan.” Jadi yang terpenting di sini adalah sikap kita, sikap yang didasarkan kepada pemahaman yang benar. Berbahagia bukan sekedar positif thinking tetapi didasarkan kepada fakta kehidupan yang ada. Yakobus di sini mencoba memaparkan fakta kehidupan yang akan menolong kita melewati masalah-masalah dalam hidup kita.

Yakobus berkata "...apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan...". Kata Yunani untuk “jatuh” berarti jatuh hingga terjerat. Ada juga yang menterjemahkan jatuh ke dalam hal yang tidak diharapkan. Kata yang sama ini juga digunakan Yesus ketika bercerita tentang orang Samaria baik hati, dimana orang itu jatuh ke dalam tangan penyamun – jelas hal itu adalah sesuatu yang tidak diharapkan. Masalah adalah sesuatu yang tidak pernah kita rencanakan. Jarang sekali kita bisa mengantisipasi masalah yang akan kita alami dalam hidup ini. Misalnya, kita tidak pernah merencanakan ban mobil kita bocor atau krisis dalam hidup kita. Masalah itu sesuatu yang tidak direncanakan dan tidak terduga. Betapa seringnya kita tidak nyaman ketika kita jatuh dalam masalah secara tiba-tiba.

Tetapi Yakobus mengingatkan bahwa, Masalah itu membangun kesabaran kita. "..ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan." (ayat 3). Yakobus sedang berbicara tentang kekuatan yang tetap tinggal, bukan kesabaran yang pasif sifatnya tetapi kesabaran yang konsisten atau yang kita kenal dengan istilah endurance. Endurance adalah kemampuan untuk tetap berjuang, kemampuan untuk tetap bertahan dalam situasi itu. Bahasa Yunani untuk ‘ketekunan’ adalah kemampuan untuk tetap di bawah tekanan.

Tetapi Allah menggunakannya untuk mengajar kita bagaimana mengatasi tekanan. Bagaimana supaya kita tidak mudah menyerah. Ada saat dimana mungkin kita berdoa untuk kesabaran, tetapi ternyata masalahnya malah semakin rumit, sampai akhirnya saya sadari bahwa saya lebih sabar daripada ketika saya pertama kali berdoa. Bagaimana Allah mengajar saudara dalam hal kesabaran? Melalui segala hal berjalan sesuai dengan rencana kita? Tentu tidak! Allah mengajar kesabaran kepada kita melalui hal-hal yang tidak mudah dalam hidup kita sehingga pada akhirnya menghasilkan ketekunan, dan ketekunan merupakan suatu kualitas kepribadian yang sangat langka ditemukan. Maukah kita menjadi orang yang memiliki ketekunan? Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kita jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Yohanes 18:25-19:22


Pokok Doa:

1. Doakan bagi para pria GKMI Anugerah agar bertumbuh menjadi pemimpin yang mengasihi seperti Kristus mengasihi.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.