Tertullian, seorang pemimpin gereja di abad kedua, pernah berkata demikian: “ketika orang-orang yang tidak percaya mengamati kehidupan orang-orang Kristen, mereka akan berkata-lihatlah bagaimana mereka saling mencintai.” Seperti dalam Kisah Para Rasul, orang-orang Kristen di gereja mula-mula menyatakan kasih mereka kepada Kristus dengan saling berbagi. Orang-orang percaya ini menyaksikan iman mereka melalui berbagi. Kemurahan hati dan belas kasihan mereka kepada yang membutuhkan mencerminkan kemurahan hati dan belas kasihan Tuhan yang mereka percayai. Yesus yang “meskipun Dia kaya,” menjadi miskin demi kita, sehingga kita “melalui kemiskinan-Nya dapat menjadi kaya” (2 Korintus 8: 9). Mereka menghidupi apa yang ditulis rasul Yakobus: “Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia” (Yakobus 2:20).

Beberapa orang Kristen enggan bersaksi karena berpikir mereka tidak tahu harus berkata apa. Terlepas dari bagaimana pengertian kita tentang bersaksi, atau apakah kita merasa tidak mampu berkata-kata atau tidak! Ingatlah setiap kita dapat bersaksi melalui berbagi dengan menunjukkan kasih Kristus kepada sesama. Juruselamat yang kita layani adalah Juruselamat yang peduli. Tuhan Yesus memberi makan bagi mereka yang lapar dan menjangkau yang membutuhkan. Lalu bagaimana dengan kita hari ini? Bagaimana saya bisa menjadi saksi yang hidup akan kasih karunia Kristus? Ambil tindakan sekarang. Dan tidak alasan untuk tidak bersaksi. Perbuatan dapat berbicara lebih keras daripada kata-kata, dan mari kita praktekkan! Amin.