10/13/2023
Bertekun dalam Pergumulan Hidup
Yakobus 1:2 "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.”
Di dalam hidup manusia pasti akan selalu ada pergumulan dan persoalan hidup. Ada yang menangani persoalan ini dengan mengandalkan kemampuan sendiri, ada yang bergumul sendirian hingga akhirnya memilih untuk mengakhiri kehidupannya. Manusia dalam dunia ini tidak akan mungkin terlepas dari masalah. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita meresponinya?
Semua orang menawarkan solusi untuk mengatasi pergumulan hidup, tapi tidak semua solusi bisa kita hidupi. Banyak solusi yang terkesan penuh kebijaksanaan, tapi sebenarnya hanya omong kosong belaka. Bagaimana harusnya kita sebagai orang percaya menghadapi pergumulan dan pencobaan?
Hari ini kita akan membaca Firman Tuhan dari Yakobus 1:2. Di bagian ini dikatakan bahwa kita hendaknya menganggap pencobaan sebagai suatu kebahagiaan. Tidak ada satu orang pun yang berbahagia ketika masuk dalam pencobaan, ketika tidak ada uang tapi harus membayar sewa rumah, menghidupi anak istri, dll. Tapi, mengapa Yakobus bisa berkata “Berbahagialah”?
Yakobus menuliskan surat ini untuk orang-orang Israel dalam perantauan. Mereka merantau untuk menghindari aniaya. Dalam surat Yakobus yang sudah kita baca, kita dipanggil untuk meresponi segala pergumulan dalam iman, yang nantinya akan menghasilkan ketekunan. Segala pergumulan yang kita hadapi merupakan alat untuk menguji iman kita. Waktu kita mengalami pergumulan hidup, bersyukurlah! Sebab disini iman kita sedang dimurnikan dan diuji! Dalam setiap pergumulan, kita diuji. Apakah kita akan kompromi? Apakah kita akan tetap mengandalkan Tuhan? Ketika kita bertekun dalam iman dan tidak kompromi, kita bisa melihat Tuhan bekerja dalam hidup kita, memurnikan iman kita. Paulus sendiri mengatakan di surat Filipi bahwa apa yang dulu ia anggap sebagai keuntungan sekarang ia anggap sebagai sampah, yang paling ia inginkan ialah persekutuan dalam penderitaan bersama Kristus.
Bagaimana dengan keadaan hari ini? Berapa banyak dari kita yang mengandalkan diri sendiri? Berapa banyak dari kita yang mengandalkan Tuhan? Di saat keadaan begitu susah, apa kita tahan uji? Kita harus belajar lagi mengasihi dan bersandar kepada Tuhan, karena hidup kita tidak mungkin lepas dari pergumulan. Jika kita tidak bersandar pada Tuhan, maka kita bisa jatuh dalam godaan.
Orang Kristen dipanggil untuk menjadi musafir, bukan menjadi warga negara dunia. Orang dunia berusaha mencari suatu hal yang bisa diandalkan: pekerjaan yang stabil, investasi properti sana sini, semua supaya bisa hidup nyaman dan aman. Kita tidak pernah dipanggil untuk hidup yang selalu nyaman. Yesus sendiri memerintahkan kita untuk mengikuti Dia dan memikul salib.
Kiranya dalam pergumulan kita bisa terus bersandar kepada Tuhan dan bertekun dalam iman kita.
Pembacaan GEMA hari ini:
2 Tesalonika 1:1-12
Pokok Doa:
1. Berdoa bagi gereja-gereja di Indonesia, kiranya dapat menjalankan tugas panggilan misi Allah.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.