12/1/2023
Budaya Sat-set, Wat-wet!
Markus 1:35 - “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.”
“Sat-set, wat-wet” adalah kata-kata yang hari ini berseliweran di sekitar kita untuk menggambarkan bagaimana kita harus menjadi manusia yang bergerak cepat di tengah dunia yang bising, hectic dan kompetitif. Budaya sat-set, wat-wet menjadi pilihan untuk dilakukan di tengah tsunami informasi. Ada banyak berita berseliweran di media sosial dan gawai kita, membuat hidup terasa makin bising. Hidup kita dikendalikan oleh berbagai informasi di mana semakin kita melakukan sesuatu, semakin kita akan mendapatkan perhatian publik. Akibatnya kita menjadi sangat sibuk.
Sedemikian sibuk kita menjadi orang yang bergerak cepat dan terburu-buru. Makan terburu-buru, kerja terburu-buru, berbicara terburu-buru, bahkan berdoa pun terburu-buru. Dampaknya hidup yang terburu-buru membuat kita rentan dengan isu mental health baik itu stres, depresi bahkan burnout. Kalau sudah begini kita perlu merefleksikan budaya sat-set, wat-wet bagi hidup kita. Hal penting apa untuk direfleksikan? Ayat firman Tuhan ini mengajak kita untuk melihat lebih dalam. Apa yang Tuhan Yesus lakukan memberikan pengertian bahwa segala sesuatu tidak harus selalu sat-set-wat wet. Tuhan Yesus justru mengambil pilihan ‘slowly’ (baca: lambat) di tengah segala hiruk pikuk pelayanannya. Ditengah segala kesibukan pelayanan-Nya, Yesus dapat saja mengambil kesempatan itu untuk mendapat penilaian positif dari publik. Di tengah euforia pelayan-Nya Yesus dapat saja menjadi influencer yang eksis dan digandrungi. Namun yang Yesus lakukan adalah sebaliknya. Yesus tidak mau terjebak dengan situasi ini. Yesus justru memilih untuk menarik diri, mengambil waktu berdiam diri, berdoa menikmati relasi dan kedalaman hubungan dengan Bapa.
Rasanya inilah yang akhir-akhir ini hilang dalam kehidupan spiritual kita. Hidup ini terlalu banyak kita isi dengan segala hal yang dilakukan dengan sat-set wat-wet dengan harapan kita menjadi lebih produktif, bernilai positif di tengah publik. Dalam hidup dengan berbagai aktivitas kita harus mengambil waktu untuk menarik diri, menikmati relasi dengan Tuhan melalui disiplin rohani baik itu doa, perenungan firman Tuhan, ibadah, dsb. Sat-set, wat-wet boleh saja, tapi jangan lupa untuk terus menarik diri supaya dapat menikmati relasi dengan Kristus yang akan memperdalam kehidupan kita. Amin.
Pembacaan GEMA hari ini:
1 Yoh. 2:1-17
Pokok Doa:
1. Berdoa bagi pemasangan videotron gereja kiranya dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.