GKMI
search

5/29/2023

Bukan Kita tapi Dia

Roma 7:22-25 “Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”

Siapakah di antara kita sebagai orang-orang Kristen yang tidak pernah merasakan atau mengalami pergumulan seperti yang dialami oleh rasul Paulus dalam surat Roma ps 7? Rasul Paulus berbicara dengan terus terang mengenai pergumulan dalam kehidupan imannya. Rasul Paulus tidak berbicara tentang kesalehan hidupnya dengan gambaran-gambaran yang manis atau yang muluk-muluk. Rasul Paulus memberikan gambaran yang jujur dan realistis. Hati dan kehendak rasul Paulus seperti terbagi dua. Ada bagian di dalam dirinya yang mau melakukan apa yang baik dan tidak mau melakukan apa yang jahat. Ada juga bagian di dalam dirinya yang tidak melakukan apa yang baik yang dia inginkan tetapi justru melakukan apa yang jahat yang dia tidak inginkan. Sepertinya rasul Paulus adalah manusia dengan dua natur. Natur yang satu suka dengan hukum-hukum Allah tetapi natur yang lainnya berperang melawan hukum-hukum Allah itu. Apa yang menyebabkan pergumulan seperti ini?

Dalam surat Roma pasal 7, rasul Paulus menggambarkan suatu pergumulan yang memang adalah bagian dari perjalanan hidup kita sebagai orang Kristen di dalam mengikut Tuhan. Oleh sebab itu pada waktu rasul Paulus berkata dalam Roma 7:24, yaitu "Aku, manusia celaka", Rasul Paulus tidak hanya berkata tentang dirinya tetapi juga berbicara tentang kita. Pergumulan yang muncul karena realita dosa yang masih ada di dalam diri kita. Di dalam diri kita, di dalam hati kita ada musuh yang tidak mau takluk kepada kebenaran. Musuh di dalam jiwa kita yang siap melawan segala usaha yang kita lakukan untuk berbuat kebajikan. Kehidupan Kristen tidak pernah lepas dari seperti yang digambarkan oleh rasul Paulus. Kita berada di dalam suatu ketegangan antara 'all ready' dan 'not yet'. Di satu pihak memang kita sudah ditebus, sudah diselamatkan tetapi not yet dalam arti penebusan keselamatan itu sempurnanya nanti pada saat kita mati atau bertemu dengan Tuhan. Di dalam ketegangan 'all ready' dan 'not yet' inilah maka kita selalu berada di dalam pergumulan seperti yang dipaparkan oleh rasul Paulus. Satu pengalaman yang realistis dan normal tetapi perlu kita sadari bahwa gambaran yang dipaparkan oleh rasul Paulus bukanlah satu-satunya gambaran pengalaman seorang Kristen. Roma 7 hanyalah satu tahapan atau satu bagian dari pengalaman orang Kristen yang normal.

Rasul Paulus menyadari bahwa pertolongan itu datang bukan dari dalam dirinya. Oleh sebab itu dia berkata: "Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?". Kegagalan demi kegagalan yang dialami oleh rasul Paulus membawa dia untuk bersandar kepada anugerah Tuhan. Rasul Paulus menjawab pertanyaannya dengan jawaban pada ayat 25, yaitu "Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita". Jawaban ini jelas sekali menunjukkan bahwa Tuhan Yesuslah yang bisa menolongnya, Tuhan Yesuslah yang bisa menyelamatkannya. Rasul Paulus menyadari realita pengaruh dosa yang begitu kuat di dalam dagingnya tetapi rasul Paulus mampu meneriakkan teriakan kemenangan.

Rasul Paulus menyadari bahwa Allah ada dipihaknya, memberikan janji dan jaminan kemenangan melalui Kristus Yesus. Kunci kemenangannya berada dalam Kristus Yesus. Bahkan dalam Roma 8:1-2 semakin diperjelas dengan ucapan rasul Paulus, yaitu di dalam Kristus Yesus. Persatuan kita dengan Kristus membawa kita untuk memperoleh Roh Kudus yang berdiam di dalam diri kita. Oleh sebab itu rasul Paulus bisa berkata dalam Roma 8:9, yaitu "Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus". Setiap orang yang percaya kepada Kristus menerima Roh Kudus di dalam dirinya sehingga ia tidak sendirian.

Roh Kudus diberikan kepada kita karena kita lemah dan terbatas. Allah tahu kita memerlukan Dia senantiasa maka kehadiran Allah di dalam hidup kita diwujudkan dalam kehadiran Roh Kudus di dalam diri kita. Kehadiran Allah yang menguatkan, menolong, dan menghibur, tinggal di dalam diri orang percaya. Pada saat orang percaya mengalami kesendirian, paling terhina, paling susah, paling terbuang, maka ia tidak pernah sendiri karena ia didampingi oleh Roh Kudus. Ini merupakan suatu anugerah yang luar biasa. Betapa kita manusia yang kecil ini, terbatas dan lemah didampingi oleh pribadi ketiga dari Allah Tritunggal yaitu Roh Kudus. Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Yohanes 18:1-24


Pokok Doa:

1. Berdoa untuk kegiatan-kegiatan pelayanan selama seminggu ini di GKMI Anugerah, kiranya dapat berjalan dengan baik dan memuliakan nama Tuhan.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.