Apabila kita sudah lama tidak bertemu seorang kawan, kemudian berjumpa dan menanyakan kabar tentu hal itu sangat menyenangkan. Terlebih lagi ketika kawan kita tersebut menanyakan ulang kabar kita yang pernah kita sharekan, tentu lebih merasa berharga lagi. Sebab, ia mengingat kabar kita yang lalu dan menyimpannnya dalam ingatan yang menunjukkan kita berharga di matanya. Merasa dihargai dan disayang merupakan salah satu kebutuhan emosional yang penting dalam hidup manusia.

Jika kita membaca Firman hari ini tentu kita melihat bagaimana Allah begitu memperhatikan kita. Seperti seakan Tuhan ada untuk kita. Ia seperti supporter bola yang begitu antusias dan bersorak sorai ketika kita dapat mencetak gol. Dia seperti seorang sahabat yang bertepuk tangan begitu riuh ketika melihat kita mencapai garis finish. Dia akan selalu menggendong kita, dan tak pernah putus asa untuk berjuang demi kita? Dia akan mengangkat kita. Tuhan ada bagi umat-Nya.

Yesaya 49:14-15 menggambarkan relasi Allah dengan umat bagaikan seorang ibu dengan anak. Artinya, Allah selalu senantiasa mengingat dan memelihara umat-Nya, dan menyayangi umat melampaui apapun itu.

Tuhan memiliki ingatan yang lebih baik daripada komputer. Dia mengingat nama Anda. Dia mengingat hal-hal baik yang telah Anda lakukan dan iman yang Anda pegang dalam hati Anda. Dia mengingat rencana kebaikan-Nya untuk masa depan Anda.

Untuk itu, marilah kita hidup tiap-tiap hari dengan kesadaran bahwa Allah senantiasa memperhatikan kita. Oleh karenanya, tiap ucapan, pikiran, dan sikap hidup kita seharusnya menunjukkan seorang anak yang layak dicintai. Seorang anak yang menyayangi ibunya dan relasinya tak bisa diganggu gugat oleh segala macam hal. Bersyukurlah kita kepada Allah, Sang Pemelihara yang memperhatikan setiap detil dalam aspek kehidupan kita. Amin.