Perintah-perintah Allah bukanlah sarana untuk mendapatkan perkenanan-Nya, tetapi sebuah petunjuk bagi mereka yang telah menerima kasih karunia-Nya. Hukum Allah menyingkapkan dosa dan panduan yang indah untuk kehidupan kita sehari-hari. Namun ingat! Hukum Allah tidak berdaya untuk menyelamatkan dan membuat kita sekalian dapat diterima oleh Allah.

Narasi Keluaran 19 adalah contoh bagaimana karunia Allah berupa sejarah Alkitab yang dicatat dengan cermat membantu kita. Pikirkanlah sejenak kapan hukum Allah pada awalnya diberikan? Pikirkanlah saat ketika Allah memimpin anak-anak-Nya yang baru saja dibebaskan ke dasar Gunung Sinai! Mereka ada di sana untuk menerima hukum Allah yang sangat bijaksana karena Dia telah menebus mereka dari perbudakan. Sekarang Allah memberikan hukum-Nya kepada mereka, bukan agar mereka menjadi milik-Nya, tetapi karena mereka sudah menjadi milik-Nya.

Allah paham anak-anak yang dikasihi-Nya tidak tahu bagaimana cara hidup. Maka dalam hukum-Nya, Dia memberikan struktur untuk kehidupan sehari-hari. Allah juga tahu mereka akan dihadapkan pada berbagai godaan di tengah bangsa-bangsa lain, sehingga hukum-Nya memberikan batasan yang melindungi mereka. Satu lagi! Allah tahu anak-anak-Nya dirancang oleh-Nya untuk menjadi penyembah, persoalannya mereka akan menyembah-Nya atau menyerahkan hati mereka kepada berhala. Jadi, inti dari hukum-Nya adalah panggilan untuk menyembah Dia dan hanya Dia saja.  Hukum Allah diberikan kepada Israel bukan agar mereka bisa mendapatkan kasih-Nya, tetapi karena Dia telah mengasihi mereka dengan membebaskan dari perbudakan.

Kebenaran ini mengingatkan kita sekalian seperti halnya orang Israel. Tidak memiliki kekuatan atau kemampuan apa pun untuk mendapatkan jalan masuk ke dalam persekutuan yang kekal dengan Allah. Kita sekalian sadar saat-saat jatuh dan jauh dari standar kudus-Nya. Kita sekalian sadar tidak memiliki pengharapan selain dari kasih karunia-Nya.

Sungguh luar biasa untuk mengingat Yesus yang dengan sempurna menaati hukum Taurat sebagai pengganti kita sehingga di dalam Dia kita berdiri di hadapan Allah dengan benar dan diterima oleh-Nya selamanya. Apa yang tidak dapat kita lakukan, Yesus telah melakukannya bagi kita. Jadi paham kan sekarang? Kita dibebaskan baru diperintah! Itulah kasih karunia, itulah kabar baik bagi kita! Amin.