GKMI
search

10/21/2024

Dibentuk Sejak Dini

Ulangan 6:6-7 “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun."

Suatu hari seorang kakek mengajak jalan-jalan cucunya yang masih remaja, memasuki hutan yang tidak jauh dari rumahnya. Tidak lama berjalan, kakek itu bertanya kepada cucunya, "Butuh berapa orang untuk mencabut itu hingga ke akarnya," sambil menunjuk sebuah tunas. "Satu orang cukup. Aku pun bahkan bisa mencabutnya, Kek," kata anak itu. Kemudian mereka berjalan lagi semakin jauh, dan si kakek melihat sebuah pohon yang masih muda, lalu bertanya kembali kepada cucunya. "Bagaimana dengan yang ini? Butuh berapa orang untuk mencabutnya hingga ke akarnya," ujar si kakek. "Kalau ini butuh 3 sampai 5 orang untuk mencabutnya," ucap sang cucu. Mereka berjalan semakin dalam ke hutan, dan di sana terlihat sebuah pohon yang sangat besar dan kokoh, lalu sekali lagi sang kakek bertanya kepada cucunya itu, "Menurutmu kalau yang ini butuh berapa orang untuk mencabutnya hingga ke akarnya?" Sambil tertawa anak itu menjawab, "Ah kakek yang benar saja, mana ada orang yang bisa mencabut pohon sebesar ini hingga ke akarnya. Bahkan ratusan orang pun tidak akan bisa. Pastinya akan sulit kalo tidak dibantu menggunakan alat, Kek."

Cerita di atas mengilustrasikan tentang karakter manusia. Selagi masih sangat muda, manusia bisa dibentuk dengan mudah. Ketika sedikit besar, butuh usaha yang lebih untuk membentuk karakternya. Tetapi bila sudah dewasa, akan sulit bahkan hampir mustahil untuk mengubahnya. Karena itu orang tua tidak boleh alpa terhadap hal ini. Yang dimaksud dengan karakter sendiri adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, atau budi pekerti yang tumbuh dan nantinya tercermin melalui sikap atau tingkah laku seseorang. Karakter dibentuk dan dikonstruksi seiring dengan berjalannya waktu. Dan waktu terbaik pembentukan karakter adalah sejak usia dini, bukan ketika seseorang dianggap cukup umur untuk mengerti. Sebab pendidikan dasar dari karakter adalah melalui apa yang dilihat dan didengar. Karena itu orang tua jangan hanya mengajarkan apa yang baik yang harus dilakukan oleh anak-anaknya, tetapi orang tua pun harus melakukan yang baik itu di hadapan anaknya.

Ada ungkapan berkata, "Selama usia anak-anak, anak Anda adalah milik Anda, tetapi ketika mereka beranjak dewasa, mereka menjadi milik diri mereka sendiri, teman-teman, dan lingkungannya." Karena itu jangan sampai kita menyesal. Bentuklah karakter anak-anak kita sejak dini. Tanamkanlah hal-hal baik terutama pengenalan akan Tuhan yang benar, dan jadilah teladan bagi mereka, karena apa yang kita tanam hari ini akan berakar kuat hingga nanti. Senantiasa mintalah hikmat dan pertolonganNya. Lukas 18:27 Kata Yesus: "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah”. Bagi anak-anak kita yang sudah terlanjur masuk dalam pola asuh yang salah, jangan menyerah kepada mereka. Bawalah mereka di dalam doa, percayakan kepada Tuhan yang sanggup mengubah hati manusia dan mulai jadikan diri kita untuk menjadi teladan bagi mereka, amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Yer. 40-41


Pokok Doa:

1. Doakan untuk pemerintah supaya dapat membangkitkan sektor ekonomi karena menunjang hajat hidup orang banyak.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.