Di bagian ini, bangsa Israel sedang dalam kesulitan besar. Mereka merasa jauh dari Tuhan karena dosa dan penyembahan berhala mereka. Tetapi melalui nabi Samuel, mereka diajak untuk kembali kepada Tuhan dengan hati yang tulus. Saat mereka melakukannya, Tuhan memberikan kemenangan luar biasa atas musuh mereka, bangsa Filistin.

Setelah Tuhan memberikan kemenangan, Samuel mendirikan batu yang disebut "Eben-Haezer," yang artinya "Sampai di sini Tuhan telah menolong kita." Coba bayangkan kamu menyimpan sebuah foto atau benda kecil untuk mengingatkanmu pada momen penting dalam hidup, seperti saat lulus sekolah atau mendapatkan pekerjaan pertama. Batu Ebenezer adalah pengingat bahwa Tuhan setia dan selalu menolong kita.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa Tuhan rindu kita kembali kepada-Nya dengan hati yang tulus. Mungkin kita merasa jauh dari Tuhan atau ada banyak hal yang membuat kita sibuk. Tetapi ketika kita berbalik kepada Tuhan, menyerahkan diri sepenuhnya, dan meminta pertolongan-Nya, Dia akan menjawab dan memberikan jalan keluar.

Jadi, mari kita renungkan: Apa yang perlu kita singkirkan dari hidup kita agar hubungan kita dengan Tuhan lebih dekat? Apa yang bisa kita lakukan untuk mengingat dan bersyukur atas kebaikan Tuhan dalam hidup kita? Suatu kali, saya mengungkapkan kegelisahan hati pada seorang teman mengenai kehidupan di tahun depan. Teringat beratnya tantangan yang terlewati di sepanjang tahun yang berlalu. Terbayang akan seberat apa lagi tantangan selama satu tahun mendatang. "Eben-Haezer, " ia menjawab singkat. Terasa hati dikuatkan sesudah memeriksa arti kata-kata itu dalam Alkitab.

Kegelisahan bisa melanda setiap menghadapi tahun baru. Hati mencemaskan serangkaian kesukaran yang masih belum diketahui. Di saat itu mari kita mengingat satu kata, Eben-Haezer. Sampai di tahun yang lalu Tuhan telah menolong kita maka di tahun ini dan selanjutnya Tuhan juga pasti menolong kita. Apa pun bentuk kesukaran yang nanti muncul, semuanya itu pasti dapat kita atasi bersama dengan Tuhan.