Pernahkah Anda merasa seperti ditinggalkan oleh Allah? Walaupun Anda sudah berdoa sungguh-sungguh kepada Tuhan, namun seperti tidak ada jawaban dari Tuhan? Selama 400 tahun, bangsa Israel, yaitu umat Allah, tidak mendengar apapun dari Tuhan. Tidak ada nabi. Tidak ada penglihatan. Dan juga tidak ada Firman yang diwahyukan oleh Allah. Seolah-olah mereka ditinggalkan oleh Allah dalam kegelapan yang abadi. Namun, Allah bekerja menurut cara dan waktu-Nya untuk menghadirkan cahaya di dalam kegelapan yang abadi tersebut, yaitu dengan cara mengutus malaikat-Nya untuk memberitakan berita sukacita kepada umat Israel tentang kelahiran Sang Mesias. Allah tidak pernah lalai dalam menepati janji-Nya dan selalu menyertai kita semua umat-Nya. Terkadang kita merasa seperti Allah meninggalkan kita di dalam masa kekelaman kita, padahal pada saat itu Allah bekerja supaya kita sadar bahwa di dalam masa kelam kita, Tuhan Yesus Kristus adalah satu-satunya sumber pengharapan kita.

Saya mau share sedikit kesaksian tentang kehidupan saya di awal tahun 2022 ini. Saya bekerja di sebuah hotel bintang 5 di Jakarta. Di akhir tahun 2021, saya mengalami pergumulan yang menurut saya cukup berat karena rekan kerja saya banyak yang memutuskan untuk resign. Alasannya beragam, misalnya pindah perusahaan untuk perkembangan karier, meneruskan usaha keluarga, dan juga untuk studi lanjut. Pada saat itu, saya makin bimbang. Apa yang harus saya lakukan pada saat itu? Apakah saya mencoba untuk mencari perusahaan lain ataukah saya menetap di perusahaan ini? Saya berdoa sebulan penuh setiap harinya baik itu di waktu renungan ataupun dari di dalam hati sendiri. Saya saat itu berpikir, “Mengapa Tuhan meninggalkan saya di masa-masa kelam ini?” Padahal di saat inilah saya sangat membutuhkan Allah. Seiring berjalannya waktu, saya mulai menerima kondisi dan situasi yang terjadi pada diri saya. Di awal tahun 2022, Allah memberi berkat-Nya melalui atasan saya. Saya dipanggil ke kantor atasan saya dan saya ditawarkan promosi atau naik jabatan. Di situ, dengan gembira saya menjawab saya menerima. Saya merasakan ucapan syukur yang luar biasa dari dalam hati saya. Di situ, saya merasakan bagaimana penyertaan Tuhan sempurna di tengah kenyataan nyata. Tuhan sempurna melalui keadaan dan kondisi kelam dalam hidup saya. Di situ saya sadar bahwa fajar menyingsing. Tema ini sangat nyata dalam kehidupan saya. Dalam masa-masa kelam saya, cahaya Tuhan bersinar. Tuhan menyertai saya dengan memberikan kesehatan fisik dan mental yang kuat dalam menghadapi masa-masa percobaan itu.

Mari kita refleksikan selama Tahun 2022 apakah ada masa-masa yang menurut kita kelam, di mana kita berdoa tapi Tuhan tidak menjawab. Mari kita renungkan sama-sama apakah Tuhan pada saat itu benar-benar meninggalkan kita atau Tuhan justru menyertai kita? Mari kita sama-sama rasakan bagaimana fajar menyingsing dalam kehidupan kita.