Bagi anda yang biasa hadir ibadah Minggu di GKMI Anugerah dengan mengendarai mobil tentu sudah hafal dengan kalimat yang diucapkan oleh pak Joni, satpam kita setiap kali anda hendak meninggalkan gereja. Apa itu ? (bukan “terus! terus!”) tapi setelah itu, yaitu “Hati-hati pak!” atau “Hati-hati bu!” Namun bisa saja selama ini anda tidak aware atau memperhatikannya karena menganggap ucapan ini gak penting atau sekedar sebagai pengganti kata “Bye” ketika hendak berpisah dengan orang lain. Yang pasti, pesan pak Joni sangat jelas yakni supaya kita berhati – hati berkendara di jalan. 

Ketika bangsa Israel hendak memasuki negeri Kanaan, Tuhan berpesan kepada Yosua untuk bertindak hati-hati. Dalam hal apa ? hidup sesuai dengan hukum Taurat, tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. ? Perintah ini sangat penting, bahkan Tuhan sampai harus mengulangnya 2 kali (ayat 7 & 8). Yosua sangat membutuhkan nasihat ini selain karena kali ini dirinyalah yang harus membawa bangsa Israel setelah 40 tahun dipimpin oleh Musa, mereka menghadapi tantangan besar. Tantangan terbesar bukanlah peperangan fisik melawan bangsa-bangsa Kanaan karena Tuhan sudah berjanji memberikan mereka kemenangan. Tantangan terbesar justru ketika mereka harus hidup di antara penduduk asli Kanaan yang tidak mengenal Allah. Jika mereka tidak berhati-hati, mereka akan terseret dalam kejahatan yang dilakukan oleh penduduk Kanaan yang mengakibatkan mereka berbuat dosa kepada TUHAN. Bagaimana endingnya? Sayangnya umat Israel gagal memenuhi perintah tersebut.

Pada masa kini, ancaman dari iblis untuk menjatuhkan anda dan saya masih berlaku. Iblis berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1 Pet. 5:8). Kita perlu bertindak hati-hati sesuai dengan Firman Tuhan yang kita pelajari, tidak menyimpang ke kanan ke kiri, tidak kompromi dengan dosa sehingga Tuhan memampukan kita memperoleh kemenangan hidup yang Ia janjikan.