GKMI
search

3/15/2024

Hati Seorang Hamba

Markus 8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Arti hamba dalam KBBI ialah abdi atau budak belian. Istilah abdi atau budak belian digunakan dalam PB dengan sebutan kata doulos (Yun). Pada zaman Alkitab, seorang budak dapat dibeli atau dijual sebagai komoditas. Sebutan doulos menunjuk kepada seorang budak yang tidak memiliki hak sama sekali atas dirinya atau untuk kepentingannya sendiri. Ia ada dalam kendali tuannya dan diperlakukan sesuka hati tuannya, bahkan bisa dijual kembali. Ia harus bertindak atas perintah tuannya dan tidak bisa membantahnya. Hidupnya bukan miliknya lagi melainkan milik tuannya. Bila seorang hamba membangkang, ia akan dipukuli (Luk 12:47), disiksa, atau malah dibunuh.

Secara rohani, keberadaan kita sebagai orang percaya juga demikian. Sebelum percaya kepada Tuhan Yesus, kita adalah hamba atau budak dosa (Yoh 8:34) dan upah dosa ialah maut (Rm 6:23). Setelah kita percaya kepada Tuhan Yesus, maka kita menjadi orang-orang yang telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran (Rm 6:18) atau hamba Tuhan (Rm 6:22). Status kita kini telah beralih dari hamba dosa menjadi hamba kebenaran. Namun, karena anugerahNya yang besar, Tuhan Yesus tidak lagi menyebut kita sebagai hamba melainkan sahabat, "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat ...." 

Meski kita disebut sebagai sahabatNya, bukan berarti kita bisa menggunakan kemer-dekaan kita dengan sesuka hati atau malah memilih-milih pelayanan. Misalnya, kita hanya mau melayani sebagai pemimpin pujian saja, tidak mau melayani multimedia, kebersihan, atau pelayanan lainnya. Kita hanya ingin melakukan pelayanan khotbah saja dan tidak mau terlibat dalam pelayanan yang kita anggap lebih "rendah". Yang perlu kita perhatikan adalah bahwa kita melayani seharusnya sesuai dengan karunia yang ada pada kita. Atau malah sebaliknya, kita hanya mau melayani di tempat yang nyaman atau di tempat yang kita inginkan? Maka, di sinilah diperlukan hati seorang hamba.

Di bagian lain dikatakan, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." Jadi, meski kita sebagai sahabat Tuhan Yesus, kita juga merupakan pengikutNya yang seharusnya bersedia merendahkan diri atau menempatkan diri sebagai hamba yang taat dan setia melakukan kehendakNya. Kita harus bersedia menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Tuhan. Tuhan Yesus juga mengatakan pada murid-muridNya, bahwa untuk menjadi yang terbesar maka seharusnya menjadi hamba (doulos). Karena itu, sebagai orang percaya atau pelayan Tuhan, sudah seharusnya kita memiliki hati seorang hamba, yakni selalu merendahkan diri dan menempatkan Tuannya sebagai prioritas hidup untuk dilayani. Dan, kita tidak lagi memiliki hak atas diri kita, hidup kita adalah milik Tuhan sehingga kita harus hidup bagi Tuhan. Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Bil. 24-25


Pokok Doa:

1. Berdoa bagi kesiapan hati setiap jemaat dalam memperingati minggu sengsara kiranya melahirkan kekaguman dan kecintaan yang dalam kepada Yesus.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.