8/10/2023
Hidup dengan Pengampunan
Ef 4:32 “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
Kemarin kita sudah membahas tentang menanggalkan kepahitan. Hari ini kita melanjutkan dengan membahas tentang pengampunan melalui percakapan Tuhan Yesus dengan Petrus.
"Sampai berapa kalikah aku harus mengampuni orang yang bersalah kepadaku?" ini adalah pertanyaan yang dilontarkan oleh Petrus kepada Tuhan Yesus..dan itu pula yang menjadi pertanyaan banyak orang sampai saat ini. Memang tidak mudah menjawab pertanyaan berapa kali kita harus mengampuni dalam konteks mempertahankan rasa keadilan dan obat yang paling masuk akal perihal kepahitan. Jika Tuhan Yesus menjawab tujuh puluh kali tujuh kali sebagai ukuran pengampunan, tentulah hal itu pertama tama tidak ditafsirkan sebagai hitungan jumlah (kuantitas) namun pada kebesaran ukuran hati (kualitas). Apa artinya?
Pertama, pengampunan itu membutuhkan kebesaran jiwa yg harus dilatih berulang ulang. Orang yang masih diintimidasi oleh (hitungan) kebencian dan sakit hati, memang teramat sulit untuk mengampuni, sebab baginya keadilan = pembalasan. Mata ganti mata, gigi ganti gigi. Itu fair, itu masuk akal.
Kedua, pengampunan itu pertama tama tidak berdampak pada kebaikan dan keuntungan orang lain, namun pada kebaikan dan kesembuhan diri sendiri. Ini sudah kita bahas kemarin. Orang yang terluka dan yang melukai itu keduanya perlu pengampunan. Jadi pengampunan itu dua arah, bukan satu arah. Sebab kesalahan juga disebabkan oleh dua arah atau dua belah pihak. Dengan demikian pengampunan itu memulihkan orang lain tetapi pada saat yang sama juga menyembuhkan diri sendiri.
Ketiga, keadilan dan pembalasan itu haknya TUHAN. Pada waktu orang melakukan tindak kejahatan (atau kesalahan) pada kita, ia sesungguhnya langsung berhadapan dengan keadilan TUHAN. FT berkata: "..janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yg akan menuntut pembalasan, firman Tuhan."
Kesalahan tetaplah kesalahan, kejahatan tetaplah kejahatan..dan semua itu akan diperhitungkan oleh Tuhan dan akan dibalaskan setimpal dengan perbuatan tangan mereka (Maz 28:4). Bagian kita, adalah memilih untuk melepaskan pengampunan dan bahkan bersyafaat memintakan pengampunan atas kesalahan orang tersebut kepada TUHAN. Bukankah ini yang diteladankan oleh Tuhan Yesus saat memintakan pengampunan kepada orang orang yang telah menyalibkanNya? DoaNya: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34)
Jadi pengampunan adalah latihan pemurnian hati...agar kita menemukan makna kasih Kristus yang sejati, amin.
Pembacaan GEMA hari ini:
1 Kor. 7:1-17
Pokok Doa:
1. Doakan BPH Sinode GKMI kiranya Tuhan Yesus menolong dalam pelayanan yang dipercayakan.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.