7/10/2025
Jangan Membangkitkan Amarah
Efesus 6:4 - “Dan kamu bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”
Dalam konteks budaya Yunani-Romawi saat Paulus menulis surat ini, ayah memiliki otoritas mutlak di dalam rumah. Mereka boleh menghukum, menjual, bahkan menolak anaknya. Namun Paulus memperkenalkan suatu revolusi moral yang didasarkan pada pengertian Injil: otoritas harus dikuduskan oleh kasih dan kebenaran.
Dalam bahasa Yunani, kata “bangkitkan amarah” menunjuk pada pola relasi yang merusak hati anak baik karena terlalu keras, tidak adil, atau tidak hadir secara emosional. Paulus memperingatkan para ayah agar tidak mendidik dengan cara
yang menciptakan luka batin atau kepahitan, karena itu berlawanan dengan karakter Allah sebagai Bapa yang penuh kasih.
Sebaliknya, orang tua dipanggil untuk mendidik anak dalam “ajaran dan nasihat Tuhan” dua istilah yang bermakna pembentukan moral dan rohani, dengan motivasi kasih dan tujuan kekekalan. Pendidikan keluarga dalam teologi Perjanjian Baru bukan sekadar menjaga etika sosial, tapi mempersiapkan jiwa untuk hidup dalam kerajaan Allah. Setiap orang tua dipanggil bukan hanya mengajar, tapi membentuk. Pendidikan bukan semata informasi, tapi transformasi. Dan transformasi tidak terjadi lewat kekuasaan, melainkan lewat kasih, kehadiran dan doa.
Pembacaan GEMA hari ini:
Kis 27:21-44
Pokok Doa:
1. Pergumulan kita dan orang-orang yang kita kasihi dalam kehidupan keuarga, pekerjaan,pelayanan dan kesehatan.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.