GKMI
search

6/18/2024

Jangan Obral Janji

Lukas 9:57-58 - ‘Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: ”Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: ”Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”’

Istilah ‘follower’ tentu sudah tidak asing terutama bagi anda yang aktif di medsos. Kita bisa memilih untuk ‘follow’ seseorang sehingga melalui berbagai hal yang ia upload kita akan mengetahui lebih banyak aktifitas kesehariannya, bahkan kehidupan pribadinya. Kita akan senang ketika memiliki semakin banyak follower karena artinya menambah pemasukan dana.

Perkataan Tuhan Yesus hari ini merupakan tanggapan-Nya terhadap inisiatif dari seorang yang hendak menjadi follower (murid-Nya). Namun jawaban Yesus seolah menyiratkan bahwa Ia menolak ketika seorang menyatakan niat menjadi murid-Nya. Benarkah demikian?

Yesus dan murid-Nya kala itu tengah melanjutkan perjalanan mereka ke Yerusalem. Hal ini dapat kita lihat di ayat 51: "Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem." Pertanyaannya, untuk apa? Menjalani penderitaan salib. Apakah orang itu tahu tujuan perjalanan Yesus dan apa yang menanti-Nya di Yerusalem? Tidak. Bisa saja ia ingin mengikut Yesus karena terpana melihat berbagai tanda & mujizat yang dilakukan Yesus: 5 roti & 2 ikan untuk 5000 org, orang sakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan dan banyak hal menakjubkan lainnya. Bisa dikatakan, orang ini mengobral janji tanpa memahami konsekuensi. Sama halnya Petrus yang berkata, “Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak” (Mat. 26:33). Apa yang terjadi kemudian? Petrus menyangkal Yesus.

Oleh karenanya Yesus hendak menyadarkan orang tersebut mengenai realita yang mungkin dihadapi bagi setiap orang yang akan mengikut Dia. Liang bagi serigala dan sarang bagi burung menggambarkan tempat atau lingkungan yang nyaman untuk beristirahat. Anak-anak serigala & burung mendapatkan kehangatan di tengah terpaan angin malam / hujan, namun yang Yesus alami justru sebaliknya. Ia ditolak dimana-mana. Ia dibenci oleh tua-tua & orang-orang Farisi yang berusaha dengan berbagai cara untuk mencari kesalahan Yesus. Penduduk Nazaret, tempat dimana Ia dibesarkan pun menolak-Nya, termasuk saudara – saudara-Nya sendiri tidak mempercayai-Nya (Yoh. 7:5). Dan salib adalah puncak dari penderitaan-Nya.

Tuhan Yesus juga hendak menyadarkan kita sebagai murid-murid-Nya di jaman ini. Berbagai kenyamanan berupa fasilitas yang kita nikmati bisa jadi tanpa sadar menggantikan salib yang seharusnya kita pikul. Pertanyaan sederhana, masihkah kita mau beribadah / menghadiri connect ketika hujan deras mengguyur? Masihkah kita mau melayani Tuhan ketika orang lain tidak menghargai jerih lelah kita? Jika Yesus Pribadi yang kita ikuti tidak punya tempat meletakkan kepala-Nya, mari kita mengesampingkan kenyamanan dan sebaliknya menyiapkan diri terhadap ketidaknyamanan yang mungkin kita hadapi ketika memutuskan mengikuti Yesus. Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

1 Raj. 19


Pokok Doa:

1. Bersyukur atas penyelenggaraan retret yang telah berlangsung dengan baik.

2. Berdoa bagi para calon baptisan, kiranya Tuhan Yesus meneguhkan setiap mereka dalam menjalani panggilan hidup sebagai murid Kristus.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.