Dalam hidup bersama dan berkeluarga ada ungkapan yang harus kita ingat terus menerus.  Apa itu? Ungkapan yang mengatakan demikian, ‘Jikalau Anda tidak menjaga mulut , mungkin suatu ketika Anda harus menarik kembali kata-kata Anda.’ Ungkapan ini begitu jelas dan keras mengingatkan kita pentingnya untuk  berhikmat dalam menjaga perkataan kita. 

Hal ini begitu penting diperhatikan karena pada dasarnya kita semua terlalu banyak bicara! Hal ini telah menyebabkan terjadinya banyak kepiluan--rumah tangga yang retak, teman-teman yang menjauh, pertengkaran yang disulut oleh kata-kata yang penuh amarah dan gegabah! Kebanyakan konflik di dunia ini disebabkan oleh kombinasi antara pikiran yang sempit dan sifat banyak bicara. Kita akan jarang mendapat masalah jika mau lebih banyak mendengarkan. Bukan hanya itu akan lebih berguna bila dapat belajar lebih banyak dari apa yang orang lain katakan daripada apa yang kita katakan. 

Sebagai anak Tuhan, tentunya kita harus berbicara lebih banyak mengenai sang Juruselamat dan menceritakan kepada orang lain mengenai kasih-Nya. Oleh sebab itu kita harus segera menghentikan obrolan, omong kosong dan ucapan gegabah yang tidak bermanfaat bahkan kata-kata yang berpotensi untuk melukai orang-orang di sekeliling kita. Seseorang berkata, "Jika Anda berbicara ketika sedang marah, Anda akan mengucapkan perkataan yang akan Anda sesali selamanya."

Banyak orang mendapatkan masalah karena mereka membuka mulut pada waktu yang salah. Oleh sebab itu renungkan kembali peristiwa-peristiwa dalam kehidupan kita dan ingatlah berapa banyak kepedihan yang terjadi karena karena tidak "cepat untuk mendengar ... [tidak] lambat untuk berkata-kata" (Yakobus 1:19). Kita paling sering melakukan kesalahan dengan mulut. Yesus berkata, "Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman" (Matius 12:36). Sebelum kita berbicara kepada orang lain, mintalah Allah mengajar kita kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Dengan demikian kita akan mengurangi banyak kesalahan yang diakibatkan oleh mulut kita. Kiranya dalam anugerah Tuhan kita dimampukan untuk mempraktekkannya. Amin.