Salah satu nama Allah adalah Jehovah Jireh artinya Tuhan menyediakan. Diambil dari kisah Abraham yang hendak mengurbankan Ishak atas perintah Tuhan. Setelah Tuhan melihat iman dan kesetiaan Abraham, Ia menyediakan hewan kurban pengganti (Kej. 22). Sungguh luar biasa mengetahui bahwa Allah kita adalah sumber dari segala yang kita butuhkan dan Dia peduli dengan segala hal yang kita pedulikan. Tidak ada kebutuhan yang begitu kecil sehingga Dia tidak mengetahuinya dan tidak ada kebutuhan yang terlalu besar yang tidak dapat Dia sediakan bagi kita. Ketika kita dalam ketakutan dan membutuhkan perlindungan, Alkitab berkata Dialah tempat tempat persembunyian kita (Mazmur 91). Ketika kita dalam penderitaan, Tuhan yang menghibur kita (2 Korintus 1:3); Dialah penyembuh kita (Mazmur 103:3); sumber segala hikmat (Yakobus 1:5). Dengan kata lain, tidaklah berlebihan jika kita berkata, “Tuhan, Engkaulah segalanya bagiku!” karena sesungguhnya Dialah jawaban dari segala yang kita perlukan dalam hidup ini. Bukan berarti bahwa kita ‘memanfaatkan’ Tuhan dengan menjadikan-Nya pemuas keinginan kita. Dia tetaplah Tuhan yang bekerja seturut kehendak-Nya, Dia tetaplah Tuan dan kita hamba-Nya. Dia Tuhan yang sangat baik dan Dia ingin memberkati kita sehingga kita dapat memenuhi rencana dan tujuan-Nya.

Nats hari ini tentu sudah kita kenal. Bagi Tuhan, mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya haruslah menjadi prioritas dalam hidup kita. Artinya ketika fokus kita lebih kepada mengharapkan Tuhan memenuhi keinginan kita, kita tidak menempatkan diri kita di posisi yang Dia kehendaki. Ketika anda dan saya melatih diri untuk mencari wajah Tuhan (pikiran dan kehendak-Nya) lebih dari tangan-Nya (pertolongan dan berkat-Nya) maka hasrat dan pikiran kita akan semakin sejalan dengan kehendak-Nya. Demikian pula ketika berdoa kita meminta agar Tuhan menunjukkan bagaimana cara berjalan dalam kasih dan menunjukkan kepada sesama, kita akan lebih merindukan hal terbaik yang Tuhan sediakan bagi saya. Allah akan menuntun kita untuk mengasihi musuh, memberi pinjaman tanpa mengharapkan imbalan dan berbelas kasihan sama seperti Bapa kita yang penuh belas kasihan (Luk. 6:35-36). Memberi dan melayani sesama adalah cara kita melepaskan berkat Tuhan dalam hidup kita. Dan jika anda dan saya belum belajar menjadi seorang pemberi yang murah hati, kita kehilangan salah satu hal terbaik dalam hidup kita.

Percayalah kepada Tuhan untuk memenuhi setiap kebutuhan dalam hidup anda hari ini. Dia ingin menjadi Penyembuh, Penghibur, Kedamaian, Sukacita anda, apa pun yang anda perlukan. Tinggallah dalam kasih karunia, pengampunan, rahmat dan kekuatan-Nya dan yakinlah bahwa Dialah Tuhan Penyedia kita!