GKMI
search

3/18/2024

Joki Pengadilan

Yesaya 53:4-5 - “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”

Dalam film action kita mengenal istilah stuntman, yakni orang yang menjadi pemeran pengganti dari aktor sesungguhnya dalam melakukan berbagai adegan berbahaya. Dengan adanya stuntman tersebut, sang aktor akan terhindar dari resiko cedera atau bahkan kematian. Dalam kehidupan nyata, di Cina ternyata ada sistem peradilan yang dinamakan “Ding Zui” (arti: penjahat pengganti) dimana seorang terdakwa dapat menyewa orang lain sebagai joki untuk menggantikannya duduk di kursi pengadilan, bahkan menjalani hukuman di penjara. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh para ‘crazy rich’ atau mereka yang sangat kaya dan sang joki tentu saja adalah orang miskin yang karena desakan ekonomi terpaksa menjalani hukuman atas kesalahan yang tidak dilakukannya.

Meskipun terdengar konyol dan tak masuk akal, sistem ini sungguh-sungguh pernah diberlakukan. Tahun 2009, seorang remaja bernama Hu Bin mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi dan menabrak pejalan kaki di kota Hanzhou yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Hukuman sudah menanti Hu Bin, namun anehnya ia duduk santai, merokok sambil menanti polisi tiba. Usut punya usut, ternyata Hu Bin adalah anak salah satu orang kaya atau crazy rich di Cina. Peristiwa ini kemudian viral di media sosial bukan saja karena vonis yang dijatuhkan hakim hanya 3 tahun penjara, namun orang yang dihadirkan ke pengadilan bukanlah Hu Bin melainkan joki / penjahat pengganti yang dibayar oleh ayah Hu Bin untuk menggantikan anaknya menjalani hukuman tersebut. Publik menjadi marah ketika mengetahui peristiwa ini karena telah terjadi ketidakadilan dalam sistem peradilan di Cina.

Anda dan sayapun barangkali akan marah ketika diperhadapkan dengan situasi tersebut. Namun sadarkah bahwa hidup kitapun mirip seperti Hu Bin ? kita adalah orang-orang berdosa, para penjahat yang memberontak terhadap Allah Sang Pencipta. Kita berhak menerima hukuman yang setimpal, yakni kebinasaan kekal sebagai konsekuensi kejahatan yang kita lakukan. Namun alih-alih dihukum, Allah Bapa mengutus Yesus menjadi penjahat pengganti bagi kita. Di atas salib itu, Yesus tertikam oleh karena pemberontakan kita, Ia diremukkan oleh karena kejahatan kita. Ia harus menanggung penderitaan atas kejahatan yang tak pernah dilakukan-Nya. Ajaibnya, semua Ia lakukan bukan dengan keterpaksaan melainkan kerelaan karena Ia sangat mengasihi kita. Tidak adil bukan ? namun itulah yang sesungguhnya terjadi. Dan sebagai akibatnya, anda dan saya dibebaskan dari segala hukuman (Roma 8:1), bahkan menerima anugerah keselamatan di dalam Yesus.

Bagaimana kita meresponi kasih Allah yang sedemikian besar ? Biarlah hidup kita dipenuhi rasa syukur dan persembahkan hidup kita bagi Dia. Amin


Pembacaan GEMA hari ini:

Bil. 29


Pokok Doa:

1. Doakan untuk saudara kita umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa kiranya dijalani dengan nikmat dan kusyuk.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.