7/1/2025
Kamu Duluan Aja
Filipi 2:3b-4
Salah satu hal yang saya kagumi dari masyarakat di Eropa, khususnya Swiss adalah kedisiplinan mereka dalam berlalu lintas. Hampir di setiap perempatan jalan, besar maupun kecil dilengkapi dengan jalur zebra cross berwarna kuning supaya terlihat jelas oleh mata. Ketika pejalan kaki atau pesepeda hendak menyeberang jalan tidak boleh di sembarang tempat, melainkan harus menggunakan marka tersebut. Waktu untuk menyeberangpun harus menunggu sampai lampu pejalan kaki menyala hijau. Apa yang terjadi ketika kita menyeberang jalan sembarangan ? siap-siap ditegur oleh pengendara lain karena tidak mentaati aturan.
Bagaimana dengan perempatan / pertigaan kecil yang tidak memiliki zebra cross atau lampu? Siapa yang harus maju lebih dahulu ? Sudah menjadi ketentuan umum di sana untuk selalu mendahulukan pejalan kaki. Artinya pengendara mobil atau motor wajib berhenti ketika ada pejalan kaki yang hendak menyeberang, bahkan jika penyeberang masih di trotoar. Beberapa kali saya dibuat terheran dengan mobil-mobil di perempatan yang berhenti, rupanya mereka melihat saya yang berjarak 2 meter dari mereka sehingga memberi saya kode seolah berkata, “Kamu duluan aja.” Selain itu pengemudi di sana tidak sembarang membunyikan klakson, hanya jika diperlukan. Sikap ini membuat berlalu lintas di Swiss terasa lebih aman, nyaman, dan teratur baik untuk pengemudi maupun pejalan kaki.
Jika kita mau jujur, budaya berlalu lintas seperti ini masih sulit kita temui di negara kita, terutama kota yang padat penduduknya seperti Jakarta. Dengan begitu banyaknya kendaraan di jalan, sedangkan lebar jalan terbatas, kita cenderung melihat pengguna jalan lain sebagai saingan yang perlu dikalahkan tanpa memikirkan kepentingannya, keselamatan apalagi menghargai hak-haknya. Kalo mengganggu, klakson aja. “Aku duluan, kamu yang ngalah”, demikian slogan kita selama ini.
Demikian pula dalam kehidupan sebagai orang percaya, kita cenderung melihat sesama termasuk orang percaya lain sebagai saingan yang perlu kita kalahkan tanpa mempedulikan kepentingan atau hak mereka. Yang penting kepentingan saya terpenuhi dan tujuan saya tercapai. Hal inipun terkadang masih saya lakukan dalam relasi sosial. Ini jelas-jelas bukan karakter Kristus ataupun yang Ia rindukan dari setiap murid-Nya. Apa jadinya jika Kristus tidak melihat kebutuhan kita akan Juruselamat ? Tiada pengharapan dalam hidup, semua akan sia-sia karena kita toh tetap mati dalam dosa. Karena Kristus tidak mempertahankan kesetaraan dengan Allah, kita yang percaya menerima anugerah keselamatan. Nah, mari dalam hidup sosial belajar peduli dengan kebutuhan orang lain dan menghargai kepentingan mereka. Ganti slogan kita menjadi “Kamu duluan aja.”
Pembacaan GEMA hari ini:
Kis 21:37-22:16
Pokok Doa:
1. Berdoa bagi rencana pembangunan
2. Anugerah4Balikpapan. Doakan secara khusus pengurusan balik nama tanah yg akan dibangun kiranya Tuhan Yesus lancarkan.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.