3/23/2025
Kasih Dan Kesabaran
1 Kor 13:3-4a - “Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar;"
Saat kita membahas tema "Kasih Itu Sabar", melalui renungan ini kita diingatkan akan salah satu sifat kasih yang paling dasar dan penting dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus yaitu kesabaran. Sifat sabar dari kasih adalah fondasi yang kuat dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.
Kesabaran adalah kemampuan untuk menunggu atau bertahan dalam situasi yang sulit tanpa kehilangan semangat atau mengeluh. Dalam konteks kasih, kesabaran melibatkan pengertian dan penerimaan terhadap kekurangan dan kelemahan orang lain. Ketika kita mengasihi, kita belajar untuk tidak terburu-buru dalam menilai atau menghukum mereka yang mungkin mengecewakan kita.
Yesus adalah teladan utama dalam hal ini. Ia menunjukkan kesabaran yang luar biasa saat berurusan dengan murid-murid-Nya yang terkadang ragu, mengeluh, atau bahkan meninggalkan-Nya. Dalam Matius 17:17, Yesus berkata, "Hai angkatan yang tidak percaya! Berapa lama lagi aku harus bersama-sama dengan kamu? Berapa lama lagi aku harus sabar terhadap kamu?" Meskipun Dia mengungkapkan perasaanNya tetapi Yesus tetap dipenuhi kesabaran dan pengertian terhadap murid-murid-Nya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada situasi di mana kesabaran kita diuji. Hubungan antara suami istri, orang tua dan anak, atau bahkan teman-teman sering kali membutuhkan kesabaran. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kita harus ingat bahwa kita semua adalah manusia yang tidak sempurna dan sedang dalam proses pertumbuhan. Kesabaran dalam hubungan berarti memberikan ruang bagi orang lain untuk tumbuh dan belajar dari kesalahan mereka. Dalam Kolose 3:13, Paulus menasihati kita, "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain, jika seorang mempunyai keluhan terhadap yang lain. Sama seperti Kristus mengampuni kamu, demikian juga lah hendaknya kamu."
Ketika kita berusaha untuk bersabar, kita menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan dan keharmonisan. Kasih yang sabar tidak hanya menguntungkan orang lain, tetapi juga membawa damai dalam hati kita sendiri. Dalam Filipi 4:7, kita diajarkan bahwa "damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." Ketika kita memilih untuk bersabar, kita mengurangi ketegangan dan konflik. Kesabaran memungkinkan kita untuk merespons dengan bijaksana, bukan bereaksi dengan emosi. Ini membantu kita untuk tetap fokus pada tujuan yang lebih besar: mencerminkan kasih Kristus dalam hidup kita.
Apa yang dikatakan rasul Paulus bahwa "Kasih itu sabar" adalah panggilan untuk kita semua. Dalam dunia yang serba cepat ini, kesabaran sering kali menjadi barang langka. Namun, sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk menunjukkan kesabaran dalam setiap aspek kehidupan kita—dalam hubungan, pekerjaan, dan pelayanan kita. Marilah kita berdoa agar Tuhan memberi kita hati yang sabar, sehingga kita dapat mengasihi seperti Dia mengasihi kita. Ketika kita mengasihi dengan sabar, kita tidak hanya mencerminkan karakter Kristus, tetapi juga membawa damai dan sukacita dalam hidup kita dan orang-orang di sekitar kita. Amin.
Pembacaan GEMA hari ini:
Lukas 6:12-38
Pokok Doa:
1. Bersyukur atas pemeliharaan Tuhan bagi setiap jemaat GKMI Anugerah
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.