Franky, seorang anak yang sedang kasmaran bertanya kepada ayahnya, “Dad, malam ini aku akan ngedate sama Sophia teman sekolahku. Apa kalimat yang harus kuucapkan untuk membuatnya terkesan ?” ayahnya menjawab, “Gampang, nak. Tatap matanya lalu katakan: Sophia, tatapan matamu membuat waktu seakan berhenti berputar.” Daddy yakin itu akan meluluhkan hatinya. Benar saja, malam itu Franky mengajak Sophia ngedate dengan mempersiapkan kalimat yang diajarkan ayahnya. Tapi karena gugup, ia malah berkata, “Sophia ... eh, matamu membuat jamku mati!” Tentu saja hal itu membuat Sophia malah kebingungan dan Franky menanggung malu.

Kita semua setuju bahwa setiap perkataan kita memiliki dampak, baik ataupun buruk. Dampaknya bukan hanya dirasakan oleh orang lain yang mendengar, namun juga oleh kita yang mengucapkannya. Kata-kata yang keluar dari mulut kita akan masuk ke telinga kita sendiri dan juga ke telinga orang lain, dan kemudian turun ke dalam jiwa kita, memberikan kita suka atau duka, kedamaian atau kekesalan, bergantung pada jenis kata yang kita ucapkan.

Namun sering kali mulut kita, atau lebih tepatnya lidah kita yang kecil ini justru menjerumuskan kita ke dalam masalah besar jika kita tidak mengendalikannya (Yak. 3). Perkataan kita dapat merusak relasi, karier kita, dan bahkan lingkungan sekeliling kita. Namun kabar baiknya ialah dengan pertolongan Roh Kudus, mulut kita juga dapat melakukan berbagai kebaikan yang besar. Tuhan dapat memberi hikmat yang kita perlukan untuk mengendalikan lidah kita dan belajar mengucapkan kata-kata yang mencerminkan kasih Tuhan dan kebenaran Firman-Nya.

Kata-kata akan indah bila digunakan dengan cara yang benar dan pada waktu yang tepat. Mereka dapat mendorong, membangun dan memberikan keyakinan kepada pendengarnya. Tuhan telah memberikan sifat baru kepada anak-anak-Nya, dan kita diajarkan untuk setiap hari memperbaharui pikiran dan sikap kita. Memiliki pandangan hidup yang positif dan mengucapkan kata-kata positif berdasarkan Firman Tuhan adalah salah satu hal paling sehat yang dapat kita lakukan.

Tuhan telah memberi kita kemampuan untuk memberkati, menyemangati, memuji, bernyanyi dan menyembah Dia dengan kata-kata kita. Jadi, mari gunakan perkataan kita di saat yang tepat. Amin.