GKMI
search

9/19/2023

Keinginan Mendikte

Yohanes 13:13-14 - ”Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu.”

Saya mengenal istilah ‘mendikte’ sewaktu duduk di bangku SD. Umumnya dalam memberikan ulangan harian, guru akan membagikan lembar soal kepada setiap murid atau menuliskan pertanyaan di papan tulis agar para murid dapat menyalinnya di kertas ulangan masing-masing. Namun ada kalanya sang guru tidak sempat memperbanyak soal ulangan atau mungkin sedang enggan menuliskan soal di papan tulis. Apa yang kemudian guru lakukan ? Ia akan membacakan soalnya satu-persatu dan para murid diberi waktu beberapa menit untuk langsung menuliskan jawabannya. Metode inilah yang saya kenal dengan ‘mendikte’, yakni menyuruh orang menulis apa yang dibacakan atau dikatakan.

Istilah ini rupanya dalam perkembangannya punya makna kedua, yakni menyuruh berbuat dan menurut apa yang dikatakan orang lain (dengan tidak boleh membantah). Ada upaya mengontrol di sini. Dan urusan ‘mendikte’ ini bukan melulu soal ulangan di kelas, namun sudah merambah berbagai segi kehidupan manusia. Manusia ingin mengontrol lingkungan sekitarnya agar mau menuruti keinginannya. Contoh sederhana, kita tentu sudah tidak asing dengan istilah remote control. Remote control menjadi salah satu alat yang manusia pakai hingga sekarang. Selain praktis karena tidak menggunakan kabel, remote digandrungi oleh anak-anak karena dapat mengontrol mobil mainannya ke arah manapun yang ia kehendaki. Demikian pula hanya dengan satu ‘klik’ di remote kita dapat menyejukkan ruangan dengan AC, memilih channel televisi atau youtube manapun yang kita inginkan, dan banyak hal lainnya. Apa yang akan terjadi kalau remotenya error? Mainannya diarahkan ke kiri, eh beloknya malah ke kanan. ACnya diturunkan suhunya, malah angin yang dikeluarkan suhunya naik. Solusinya? Ah itu sih gampang … servis aja! Kalau gak bisa servis? ya dibuang! Kalo uda gak bisa didekte, ga bisa diatur, ganti yang lain! Manusia sudah terbiasa mendikte lingkungannya, barangkali juga mendikte sesamanya, atau jangan-jangan prinsip ini juga kita bawa dalam relasi kita dengan Tuhan.

Petrus dalam perikop bacaan kita hari ini nampaknya berusaha mendikte Tuhan. Ketika Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya dan tiba gilirannya, ia berkata, “Tuhan, Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Namun ketika Yesus tetap membasuh kaki Petrus, ia malah berkata, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" Apa artinya ? ia seolah mau mendikte Tuhan tentang apa yang Tuhan boleh dan tidak boleh lakukan. Ia tidak paham bahwa Yesus hendak meneladankan kerendahan hati. Yesus yang adalah Tuhan rela membasuh kaki para murid sebagaimana yang biasanya dilakukan oleh seorang budak.

Yesus adalah Tuhan, Sang tuan dan hanya Dialah yang berhak mendikte kehidupan kita, bukan sebaliknya. Tuhan pun menempatkan orang-orang di sekeliling yang memiliki otoritas untuk mendikte kita. Oleh karenanya marilah kita belajar merendahkan diri, bersedia didikte, belajar melayani orang lain seperti Yesus sudah melayani kita. Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Galatia 5:1-12


Pokok Doa:

1. Doakan untuk jemaat GKMI yg berada di luar kota/negeri karena urusan pekerjaan, studi kiranya Tuhan Yesus menolong dan memberkati mereka.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.