GKMI
search

6/23/2025

Kelak akan Memahami

Yohanes 13:1–20

Dalam salah satu momen yang sangat menyentuh dalam kehidupan Yesus bersama para murid-Nya, diceritakan bahwa Ia membasuh kaki mereka (ayat 4–5). Sebuah tindakan yang mengejutkan, terutama jika kita melihat dari perspektif budaya saat itu. Membasuh kaki adalah pekerjaan seorang hamba, bukan tugas seorang guru, apalagi bagi Yesus, yang mereka yakini sebagai Mesias. Maka tidak heran ketika Petrus, yang dikenal spontan dan penuh semangat, bertanya dengan kebingungan, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” (ayat 6). Ia merasa tidak layak menerima tindakan serendah itu dari Pribadi setinggi Yesus.

Namun jawaban Yesus mengandung kedalaman yang luar biasa: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak” (ayat 7). Pernyataan ini bukan hanya ditujukan kepada Petrus, tetapi juga menjadi pesan abadi bagi semua orang percaya. Sebuah ajakan untuk percaya, bahkan ketika logika dan pengertian kita tidak mampu menjangkau maksud dan rencana Tuhan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun sering kali diperhadapkan pada berbagai peristiwa yang membingungkan hati. Kita mungkin bertanya-tanya, mengapa Tuhan mengizinkan penderitaan datang? Mengapa jalan hidup terasa begitu berat, padahal kita sudah berusaha hidup benar, setia dalam ibadah, dan tulus dalam berbuat baik? Ketika segala hal tampak tidak masuk akal dan doa seakan tidak dijawab, kata-kata Yesus itu kembali menjadi pengingat yang penuh pengharapan: "Engkau akan memahaminya kelak."

Iman bukanlah soal mengerti segalanya, melainkan percaya meski belum memahami apa-apa. Seperti Petrus yang akhirnya menyerahkan diri dan membiarkan Yesus membasuh kakinya, kita pun diajak untuk menyerahkan hidup kita dalam tangan Tuhan, meski hati masih penuh tanda tanya. Tuhan tidak pernah lalai atau salah dalam rencana-Nya. Ia tahu apa yang sedang Ia lakukan, dan waktunya akan tiba ketika semua kabut akan tersingkap. Saat itulah kita akan melihat bahwa segala sesuatu yang terjadi, bahkan yang paling menyakitkan sekalipun, tidak pernah lepas dari kasih dan maksud baik-Nya.

Jadi, ketika hidup membawa kita ke jalan yang tak kita pahami, jangan terburu-buru mengeluh atau menyerah. Mari tetap percaya dan berserah. Biarkan Tuhan bekerja, sebab kelak kita akan memahami. Kelak kita akan bersyukur karena menyadari bahwa di balik setiap air mata, ada tangan kasih yang membentuk kita. Di balik setiap pergumulan, ada maksud mulia yang sedang Tuhan siapkan. Dan pada akhirnya, akan ada sukacita yang tak terlukiskan karena kita tahu: Tuhan tidak pernah gagal mengerjakan yang terbaik bagi anak-anak-Nya.


Pembacaan GEMA hari ini:

Kis 15:1-31


Pokok Doa:

1. Doakan supaya Tuhan Yesus menambahkan jiwa-jiwa baru dan jemaat yang ada makin siap dengan kehadiran jiwa baru serta bertumbuh bersama di dalam Kristus.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.