Membaca narasi penciptaan dalam kitab Kejadian memberikan sudut pandang menarik tentang keluarga. Setelah Allah menciptakan manusia, Allah menugaskan mereka untuk mengelola bumi ini.  Sebagai pria dan wanita yang telah dipersatukan dan diberkati oleh Allah dalam ikatan keluarga dan memanggil mereka bekerja mengelola bumi ini. Ini rencana Allah bagi keluarga. Keluarga dirancang oleh Allah sebagai tempat kita mendapatkan kesegaran dan kekuatan, menjadi sumber rasa aman dan nyaman di tengah menghadapi rumitnya mengelola kehidupan ini.

Namun, bagaimana kenyataannya? Setelah peristiwa kejatuhan manusia dalam dosa mulailah banyak peristiwa buruk justru terjadi dimulai dari keluarga? Peristiwa pembunuhan pertama terjadi di tengah keluarga. Dan peristiwa serupa berlanjut sampai hari ini. Seorang istri menyiram suaminya dengan minyak panas, seorang suami membakar istrinya sendiri, seorang anak membunuh orangtuanya sendiri, dsb. Di mana semua peristiwa itu terjadi? Di luar rumah? Tidak! Semua itu justru terjadi di dalam rumah.

Dulu mungkin kita berkata, “Hati-hati, di luar rumah ada banyak orang jahat!” Namun, kini hal itu tidak berlaku lagi. Di manakah Anda merasakan sakit hati yang terdalam? Di gereja? Di kantor? Tidak. Di dalam rumah. Siapa yang melukai kita? Suami, istri, atau anak-anak, bukan? Di dalam rumahlah kita justru kerap mengalami rasa sakit dan kepahitan yang luar biasa. Akibatnya, kita cenderung melarikan diri dari rumah. Ke mana? Ke pekerjaan, tempat hiburan, atau juga ke gereja. Tak jarang pelayanan di gereja menjadi tempat pelarian dari kesesakan di rumah. 

Apa yang salah dengan kehidupan keluarga? Keluarga yang dirancang sebagai sebuah surga kecil di dunia justru terasa seperti neraka. Semua terjadi karena dosa.  Dosa telah membuat manusia jatuh dan jauh. Mereka jauh dari kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama.  Keluarga yang jauh dan jatuh ibarat rumah yang dimangsa oleh rayap-rayap ego dan kesombongan anggota-anggotanya. Dari luar tampak indah, tetapi kekuatan di dalam sudah habis.

Keluarga membutuhkan pemulihan dan penebusan. Dan kabar baiknya adalah Kristus datang untuk menebus kita yang jatuh dan jauh dari kasih Allah. Dia datang mencari dan menjumpai setiap kita dan keluarga-keluarga kita. Kristus mendamaikan dan mendekatkan kita yang jauh dari kasih Allah karena dosa kita. Mari berilah diri dan hati untuk menerima kehangatan cinta kasih Kristus bagi setiap kita dan keluarga kita. Amin.