Mazmur 128 adalah mazmur ziarah, dinyanyikan saat umat Israel berjalan menuju Bait Allah. Isinya adalah gambaran keluarga yang diberkati karena takut akan Tuhan. Dalam dunia Ibrani, “takut akan Tuhan” adalah sikap hormat yang lahir dari relasi dengan Allah bukan ketakutan buta, tetapi pengakuan akan otoritas-Nya dalam segala aspek hidup.

Ayat ini menunjukkan bahwa ketika seorang kepala keluarga hidup dalam takut akan Tuhan, dampaknya bukan hanya personal, tetapi mengalir ke seluruh keluarganya. Istri menjadi seperti pohon anggur simbol sukacita dan kesuburan dan anak-anak seperti tunas zaitun, lambang damai dan masa depan yang penuh pengharapan.

Secara teologis, ini memperlihatkan kesatuan antara relasi pribadi dengan Allah dan berkat komunitas keluarga. Berkat keluarga bukan datang dari strategi ekonomi atau manajemen rumah tangga yang baik, tapi dari keintiman dengan Allah. Dalam Perjanjian Baru, gambaran ini digenapi dalam Kristus: Dialah yang membawa damai dalam rumah tangga, dan melalui-Nya kita menerima Roh Kudus yang membentuk kasih, kesetiaan, dan sukacita dalam keluarga.

Keluarga yang diberkati bukanlah keluarga yang sempurna, tapi keluarga yang mengandalkan Tuhan setiap hari. Takut akan Tuhan berarti: Mengundang Tuhan masuk dalam setiap keputusan rumah tangga, menjaga kekudusan relasi, mengutamakan ibadah, firman, dan doa bersama.